Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan ASEAN-Jepang di sela-sela Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ASEAN di Laos dipakai Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan dorongan untuk memperkuat kerjasama kedua pihak terutama, di bidang ekonomi.
Menurut Menlu Retno, penguatan ini penting. Pasalnya, Jepang merupakan salah satu mitra ASEAN terlama yang telah menjalin kerjasama saling menguntungkan bertahun-tahun lamanya.
Advertisement
"Jepang merupakan salah satu mitra wicara ASEAN terlama yang terus menjalin hubungan saling menguntungkan bagi kesejahteraan masyarakat kedua pihak," ujar Retno, Selasa (26/7/2016).
"Hubungan baik kedua pihak harus dapat terus diterjemahkan melalui kerja sama konkret," sebut Menlu.
Selain soal dorongan penguatan kerjasama, Menlu Retno juga menyinggung peran aktif ASEAN-Jepang dalam menciptakan perdamaian di kawasan Asia. Ia mengatakan, partisipasi kedua pihak dalam memelihara perdamaian dapat dilakukan dengan cara, menyelesaikan setiap masalah lewat cara damai serta diplomatik dan menghormati hukum internasional.
"Perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasan adalah prasyarat dari kesejahteraan dan pertumbuhan," papar dia.
Di samping itu, Retno pun menyatakan agar ASEAN-Jepang dapat meningkatkan kerja sama dalam penanganan bencana. Hal ini dilakukan melalui program berbagi pengalaman dalam peningkatan kewaspadaan publik, pengurangan risiko bencana dan pengembangan perencanaan penanganan bencana melalui ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER) dan AHA Centre.
ASEAN-Jepang telah membina hubungan hampir 40 tahun sejak 1977. Di bidang Ekonomi, di bidang ekonomi saat ini kedua pihak dalam proses merevisi Roadmap ASEAN-Japan 10 Years Strategic Economic Partnership Cooperation.
Revisi tersebut diharapkan dapat membina hubungan untuk mendukung ASEAN Connectivity Master Plan. Pada 2015 Jepang adalah mitra ekonomi kedua terbesar ASEAN dan mitra kerja penting dalam pembangunan.