Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan IHSG ini usai mengalami konsolidasi.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, aliran dana investor asing yang masih terus berlangsung menunjukkan kalau potensi penguatan IHSG masih cukup besar.
Akan tetapi, William menilai, IHSG perlu dapat menembus level di atas resistance 5.288 untuk dapat kembali memperkuat penguatan. Sedangkan IHSG akan terlihat cukup kuat di level 5.174.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan pihaknya melihat pola kenaikan IHSG ke level 5.270-5.300 mulai terlihat dengan aksi beli di saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua. Hal itu menahan aksi jual dan realisasikan keuntungan, Yuganur pun merekomendasikan membangun posisi untuk jangka panjang.
"IHSG akan bergerak di kisaran support 5.200-5.150-5.080-4.980 dan resistance 5.300-5.370-5.420," kata Yuganur.
Sedangkan Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai IHSG akan konsolidasi dengan kecenderungan melemah. IHSG akan bergerak di kisaran support 5.200-5.179 dan resistance 5.250-5.268.
"Pasar menanti hasil pertemuan FOMC (federal open market commitee) tapi suku bunga the Fed masih tetap. Sedangkan dari dalam negeri masih soal tax amnesty. Pelaku pasar menunggu kira-kira berapa dana yang masuk," ujar Hans saat dihubungi Liputan6.com.
Saat ditanya mengenai dampak isu reshuffle ke bursa saham, Hans menuturkan hal itu merupakan hak presiden. "Reshuffle agak berbau politik. Saya pikir pasar positif dengan kinerja tim ekonomi saat ini. Tapi kalau ada pergantian pasar akan mencermati sosok yang terpilih apakah bisa cepat adaptasi dan bekerja," tambah dia.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST).
Sedangkan William memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk yang dapat dicermati pelaku pasar. Secara teknikal pola perbaikan dalam jangka pendek dan menengah saham PT Bank Negara Indonesia Tbk cukup menarik untuk diakumulasi.
Ia memprediksi, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk akan menuju resistance psikologis di Rp 5.500-Rp 5.700.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Negara Indonesia Tbk di level pertama Rp 5.175, level kedua Rp 5.085, dan cut loss point Rp 5.025. (Ahm/Ndw)