Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memastikan hadir dalam acara halal bihalal yang diadakan kelompok relawannya TemanAhok pada Rabu, 27 juli 2016 di Sekretariat Teman Ahok di kawasan Pasar Minggu, Jaksel.
Ahok mengatakan, selain halal bihalal, ada yang ingin disampaikan oleh TemanAhok kepadanya besok. Namun, ia tak menjawab apakah dalam acara itu juga akan ditentukan apakah dirinya maju melalui jalur independen atau melalui mekanisme parpol.
"Mau dengerin mereka (TemanAhok) besok. Jadi besok mereka minta saya datang. Kalau bisa ya jam 6 sore terus mereka mau diskusi sebentar katanya," ucap Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (26/7/2016).
Ahok tak tahu apakah Heru Budi Hartono juga ikut diundang dalam acara tersebut oleh TemanAhok. Heru merupakan bakal calon wakil gubernur apabila Ahok maju melalui jalur independen di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
"Pak Heru diundang kayaknya ya. Tapi saya enggak tahu. Dia bilang mungkin kira-kira 50 orang ya. Mereka juga mau undang beberapa relawan yang udah bantu mereka," ucap Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini masih tak menjawab saat kembali ditanya jalur mana yang akan ditempuh di pesta demokrasi tahun depan. Ia lebih menyerahkan keputusan tersebut kepada relawan TemanAhok dan tiga partai pendukungnya, yakni Nasdem, Hanura dan Golkar.
"Saya enggak tahu. Makanya besok aku mau dengerin parpol. Katanya TemanAhok mau sampaikan sesuatu. Saya sih tergantung temen-temen duduk, parpol sama itu (TemanAhok) saya yang terbaik saja," ucap Ahok.
Ahok sebelumnya pernah menyatakan akan mengambil keputusan politik pada suasana Lebaran lalu. Bila dikaitkan dengan rencana halal bihalal TemanAhok dan parpol pendukungnya, maka deklarasi keputusan maju independen atau jalur parpol bisa saja digelar besok.
Ia pun menolak bila disebut kabar deklarasi dirinya dikaitkan dengan Kerusuhan 27 Juli (Kudatuli) yang biasa diperingati oleh PDI Perjuangan. "Enggak lah, masa pilih tanggalnya (karena) itu. Enggak ada kok. Karena kan Kamis saya mau nonton. Ada beberapa film," tandas Ahok.
Kejadian 27 Juli 1996 terjadi pada hari Sabtu. Saat itu massa dari kubu PDI Megawati Soekarnoputri, yang ada di Kantor DPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, diserang oleh pendukung PDI versi Soerjadi.
Advertisement