Akhir Tragis Gadis 14 Tahun dari Kasta 'yang Haram Disentuh'

Gadis 14 tahun diduga dua kali menjadi korban kejahatan seksual oleh pria yang sama. Ia akhirnya tewas secara tragis.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 27 Jul 2016, 03:49 WIB
Aksi menentang pemerkosaan India (Reuters)

Liputan6.com, New Delhi - Seorang gadis 14 tahun di India menemui ajalnya dengan tragis. Ia diduga dua kali menjadi korban kejahatan seksual oleh pria yang sama.

Pada Mei 2016 lalu, korban diculik oleh pria bejat itu -- yang  juga dijadikan tersangka atas kasus kekerasan seksual atas dirinya pada Desember 2015 lalu, demikian menurut pejabat Kepolisian New Delhi.

Tersangka bebas dengan jaminan saat menanti pengadilan atas kasus pemerkosaan yang pertama.

Korban berasal dari kasta terendah di India, Dalit atau yang dianggap 'diharamkan untuk disentuh' (untouchable), demikian menurut Swati Maliwal, Ketua Komisi Perempuan New Delhi.

Kepada polisi, orangtua korban mengatakan, pelaku tak hanya menyiksanya, tapi juga memaksa putri mereka meminum cairan kimia berbahaya.

Korban meninggal dunia Minggu lalu setelah menjalani perawatan di rumah sakit sejak Juni 2016 -- ketika ia mengaku sakit luar biasa di sekujur tubuhnya.

Menyusul kepergiannya, tersangka yang tak disebutkan identitasnya kembali ditangkap.

Kematian korban terjadi di tengah pengungkapan kasus kejahatan seksual yang dialami seorang mahasiswi, yang juga dari kasta Dalit. Pelakunya diduga adalah sejumlah pria yang pernah melakukan tindakan biadab atas dirinya.

Kasus yang menimpa mahasiswa itu menjadi sorotan dunia, membangkitkan keprihatinan sekaligus tanda tanya besar, mengapa para tersangka pemerkosaan bisa melenggang bebas dari penjara dengan jaminan duit. Di sisi lain, insiden tersebut kian menegaskan kerentanan perempuan Dalit di India.

Menurut Biro Catatan Kriminal Nasional India, lebih dari 4 perempuan Dalit menjadi korban kejahatan seksual setiap harinya.

Data pada tahun 2014 menunjukkan, kejahatan pada kaum Dalit meningkat 19 persen dari sebelumnya. Dalam banyak kasus, tindakan kriminal tersebut dilakukan oleh mereka yang berasal dari kasta yang lebih tinggi.

"Selama berabad-abad, kasta yang lebih rendah menjadi objek penindasan," kata Sunitha Krishnan, penyintas (survivor) kekerasan seksual seperti dikutip dari CNN, Rabu (27/7/2016).

Aktivis sekaligus ahli kesehatan mental itu menambahkan, penindasan tersebut menekan potensi kaum Dalit  di India untuk memberdayakan dirinya.

"Untuk perempuan dan anak-anak, bentuk kekerasan yang terburuk adalah kejahatan seksual."  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya