Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi melakukan perombakan (reshuffle) kembali jajaran kabinet kerjanya. Ini kedua kalinya Jokowi mengubah tatanan pemerintahan yang dipimpinnya sepanjang masa pemerintahan hingga 2016.
Salah satu nama yang masuk dalam jajaran kabinet kerja adalah Enggartiasto Lukita yang didapuk jadi Menteri Perdagangan.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung berharap kehadiran Enggartiasto bisa menyelesaikan berbagai permasalahan di bidang perdagangan.
Enggar dianggap mumpuni dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Pria ini berpengalaman dalam bidang perdagangan, terutama penyelesaian permasalahan komoditas seperti harga beras, daging, dan berbagai barang komoditas lainnya.
Baca Juga
Advertisement
"Termasuk naik turunnya harga komoditas pangan yang terjadi beberapa waktu lalu, dan belum selesai sampai sekarang,” ujar Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, (27/7/2016).
Enggartiasto Lukita bukan wajah baru dalam peta perpolitikan di Indonesia. Pria yang lahir di Cirebon ini mengawali dunia politiknya dengan menjadi anggota DPR RI periode 1997-1999 dari Partai Golongan Karya (Golkar). Pria berusia 64 tahun ini kembali menjadi anggota DPR RI pada periode 2004-2009.
Lahir dan besar di dunia perpolitikan melalui partai Golkar, Enggar mencoba peruntungan baru. Suami Peggy Lukita ini hijrah ke partai Nasional Demokrat (Nasdem) pada tahun 2013. Di Nasdem, Enggar menjadi Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Partai Nasdem.
Selain sebagai politikus, Enggar juga aktif dalam dunia bisnis. Pria lulusan IKIP Bandung ini adalah pebisnis di bidang properti. Pria kelahiran 12 Oktober 1951 ini adalah Komisaris Utama PT Unicora Agung, Dirut PT Kartika Karisma Indah, Dirut PT Kemang Pratama, Dirut PT Bangun Tjipta Pratama, dan Direktur PT Supradinakarya Multijaya.
Kehebatannya di dunia perpolitikkan berawal dari kemampuannya mempimpin berbagai organisasi. Enggar pernah menjadi wakil ketua BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jakarta periode 1988-1993, dan wakil bendahara umum DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (APMI) pada 1990-1995.
Pria kelahiran 12 Oktober 1951 ini juga pernah menjadi anggota Dewan Kehormatan BPP Hipmi pada 1990-1995. Sebagai Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) periode 1992-1995, (Aldo Lim/Ndw)