Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan perombakan Kabinet Kerja. Dalam susunan kabinet yang baru, Sri Mulyani indrawati didapuk untuk duduk di posisi Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro yang bergeser ke Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas.
Ekonom dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Tony Prasetiantono menilai, Sri Mulyani merupakan sosok yang pas untuk mengawal ekonomi Indonesia saat ini. Terutama terkait kondisi fiskal dan perpajakan.
"Kondisi fiskal kita tertekan, defisit APBN melebar, sehingga memerlukan extra efforts untuk mempertipis defisit. Sri Mulyani sosok yang tepat untuk bisa mempengaruhi pasar," kata Toni saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (27/7/2016).
Kemampuan relasi di dunia internasional yang dimiliki Sri Mulyani mampu meningkatkan kepercayaan para investor terhadap Indonesia. Selama ini Sri Mulyani telah bekerja di World Bank dan berkantor di Amerika Serikat AS).
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya itu, menurut Toni, Sri Mulyani juga sosok yang tepat untuk mengawal program tax amnesty atau pengampunan pajak. "Dia bisa membangkitkan confidence pasar. Dia saya harap juga bisa mengawal tax amnesty dengan baik. Investor atau pemilik dana memerlukan sosok menteri ekonomi yang bisa mereka percayai, dan Sri Mulyani memenuhi persyaratan tersebut," papar dia.
Sri Mulyani Indrawati adalah kartini Indonesia di bidang ekonomi. Wanita asal Lampung ini, bukan hanya berhasil meningkatkan perekonomian Indonesia beberapa tahun lalu, tetapi bersumbangsih besar terhadap perekonomian dunia. Alumni Universitas Indonesia (UI) ini berhasil menjabat sebagai Direktur Bank Dunia sejak Juni 2010.
Kehidupan Sri Mulyani sendiri terus berkutat dengan ekonomi dan keuangan. Sejak 1998, perempuan berusia 53 tahun ini terkenal dengan kemampuannya sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pengangkatan Sri Mulyani sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) pada Juni 1998.
Kemampuan Sri Mulyani dalam bidang ekonomi memang tidak perlu diragukan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan mengangkat dia menjadi menteri keuangan pada 2005, menggantikan Jusuf Anwar. Istri dari Tony Sumartono terus bekerja dengan baik dalam menggerakkan ekonomi di Indonesia.
Wanita berkacamata ini menjabat sebagai menteri keuangan hingga 2010. Namun pada 2008, ia merangkap jabatan setelah ditunjuk SBY menjadi Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.