Jokowi: Jangan Ada Lagi Menteri Saling Menyalahkan

Jokowi ingin formasi kabinet yang baru ini dapat bekerja lebih efektif dan cepat sebagai tim yang solid.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 27 Jul 2016, 15:43 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan merombak (reshuffle) kembali jajaran kabinet kerjanya. Lalu siapakah yang diganti dan masih bertahan? (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Selepas melantik menteri baru hasil reshuffle kabinet jilid II, Presiden Joko Widodo atau Jokowi langsung memimpin rapat paripurna kabinet. Para menteri baru juga langsung ikut dalam rapat ini.

Jokowi ingin formasi kabinet yang baru ini dapat bekerja lebih efektif dan cepat sebagai tim yang solid. Dia tidak mau dengar lagi ada menteri yang saling menyalahkan.

"Saya ingin semua menteri dan pimpinan lembaga bekerja lebih cepat dan efektif, bekerja dalam tim yang solid, kompak, saling mendukung antara kementerian lembaga. Tidak ada lagi yang saling menyalahkan dan kalau ada yang kurang, itu kekurangan kita semua karena kita ada dalam tim kerja," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Soliditas kabinet merupakan modal penting dalam menjalankan kerja pemerintahan. Tantangan yang dihadapi terutama tekanan ekonomi global tentu tidak mudah.

"Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang jadi fokus kita. Kalau infrastruktur sudah jalan ya jalan terus," imbuh Jokowi.

Di sisi lain, mantan Gubernur DKI Jakarta itu cukup senang melihat kinerja Menteri Kesehatan. Jokowi melihat 90 persen pasien yang menghuni kelas 3 rumah sakit sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Selain itu, yang harus menjadi perhatian adalah masalah pangan, pengurangan kesenjangan ekonomi, serta kesenjangan pembangunan. "Ini penting, yang harus kita selesaikan masalah kemiskinan dan pengangguran. Ini cepat harus kita kejar," pungkas Jokowi.

Dalam rapat paripurna kabinet, terlihat seluruh menteri dan pimpinan lembaga hadir, tak terkecuali para menteri yang baru saja dilantik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya