Liputan6.com, California - Bisnis Twitter dikabarkan terus menurun. Harga sahamnya pun kabarnya terus drop sehingga membuat perusahaan kehilangan beberapa miliar dolar untuk nilai pasarnya.
Bahkan, dengan kabar akuisisi Yahoo oleh Verizon senilai US$ 5 miliar (Rp 63,4 triliun), Twitter diisukan jadi target akuisisi selanjutnya.
Baca Juga
Advertisement
Seperti Tekno Liputan6.com kutip dari Business Insider, Kamis (28/7/2016), pada saat conference call, seorang analis bertanya kepada CEO Twitter Jack Dorsey mengenai kemungkinan Twitter terus beroperasi sebagai perusahaan independen.
Menurutnya, bakal cukup sulit bagi Twitter untuk berjalan sendiri dibandingkan jika diakuisisi oleh perusahaan besar.
Dorsey pun menjawab, Twitter memiliki banyak ruang untuk menumbuhkan bisnisnya. Tak hanya itu, Dorsey yakin bakal tetap teguh menjadi perusahaan independen tanpa akuisisi dari pihak lain.
"Dewan direksi kami memiliki tanggung jawab untuk mempertimbangkan hal tersebut dan mereka tahu apa yang sesuai untuk perusahaan. Kami telah mempresentasikan rencana 2016 dan mempersiapkan rencana 2017 yang akan dimintai pertanggungjawabannya saat kami mengeksekusi rencana tersebut," ujarnya.
Sebagai CEO, lanjutnya, ia melihat banyak manfaat dari rencana yang dieksekusi dengan baik di tahun-tahun sebelumnya. "Misalnya, perubahan yang kami buat untuk produk fokus pada kebutuhan yang kami rasa penting," kata Dorsey.
Kini Twitter fokus pada apa yang paling penting untuk diperbaiki, sehingga hal ini menjadi tanda bahwa Twitter berjalan ke arah yang benar untuk terus tumbuh.
"Saya sangat percaya diri pada kemampuan dan prioritas kami untuk terus tumbuh," tuturnya.
(Tin/Cas)