Liputan6.com, Jakarta Tampilan putih dan hitam kembali menjadi busana para menteri baru hasil reshuffle dalam jajaran Kabinet Kerja Presiden Jokowi-JK. Atasan kemeja putih dan bawahan celana hitam seolah mencirikan busana wajib para menteri saat diperkenalkan ke publik seperti pengumuman susunan menteri pertama kali pada Oktober 2014.
Meski sama-sama memakai warna monokrom, ke-12 menteri punya gaya berbeda yang bisa merepresentasikan karakter masing-masing. Dari pemilihan potongan busana sampai cara memakainya.
Advertisement
"Sebagai pakar fashion dan lifestyle, saya bisa melihat seseorang dari gaya berpakaian. Seseorang yang memasukkan baju ke celana berpotensi lebih teliti, rapi, dan terstruktur. Sedangkan seseorang yang memilih busana longgar dan dipakai di luar cenderung kasual, easy going, dan rileks," ujar pengamat mode dan perancang susana senior Indonesia Musa Widyatmodjo saat dihubungi lewat telepon, Rabu (27/7/2016).
Di balik citra yang ingin ditampilkan lewat kemeja putih, dalam pandangan mode dan gaya hidup menilai seperti tak ada kebaruan dalam konteks perombakan atau reshuffle.
"Seperti tidak ada sesuatu kebaruan dan membosankan. Lebih kepada sesuatu yang membuat jenuh karena ada pengulangan," kata Musa.