Liputan6.com, Jakarta Persalinan caesar memang sebaiknya dilakukan bila ada indikasi medis yang mengancam keselamatan ibu dan bayi. Namun karena beberapa hal, persalinan ini biasanya harus dijalani calon ibu.
Perkembangan dunia kedokteran yang pesat, membuat beberapa negara maju rencananya akan mulai menerapkan operasi caesar alami (natural caesarean) ini karena dinilai mirip seperti kelahiran normal.
Advertisement
Dalam prosedur ini, dokter hanya membantu membuka perut pasien. Selebihnya, bayi akan keluar dengan sendirinya.
Terdengar aneh mungkin, bagaimana bisa. Namun nyatanya, dalam uji coba musim panas ini, dokter berhasil melakukan operasi caesar hanya dalam empat menit hingga bayi keluar.
"Bayi yang lahir caesar rentan memiliki masalah pernapasan karena proses bedah yang lambat. Sedangkan teknik ini memungkinkan bayi untuk muncul dari rahim sendiri--lebih cepat dan bukan oleh dokter," ujar dokter Andy Simm dari Nottingham City Hospital melalui Childbirth educator, Sophie Messager.
Rencananya, prosedur ini akan diuji di University College Hospital di Central London. Jika uji coba ini sukses, maka akan dibuat Standar Operasional Prosedure (SPO) secara luas di seluruh rumah sakit di Inggris sebagai alternatif untuk wanita tidak dapat melahirkan secara alami.
Saat ini sekitar satu dari empat wanita yang melahirkan di Inggris melakukan operasi caesar dan angka ini telah dua kali lipat sejak tahun 1990-an.
Bidan senior, Jenny Smith, mengatakan, prosedur ini cukup menjanjikan karena dapat membuat ikatan yang semakin kuat antara ibu dan bayi. Waktu yang singkat, juga bisa mengurangi sejumlah komplikasi kelahiran.
"Ini adalah tentang ibu. Setelah sayatan dibuat, ibu mampu melihat bayi kecilnya lolos. Ini adalah momen khusus yang biasanya orangtua kehilangan," katanya.
Biasanya, kata dia, bayi tetap di perut sampai empat menit dan ibu dapat melihat itu, melihat wajah yang kecil dan menggeliat keluar.
Kendati demikian, paramedis sejauh ini mengingatkan, prosedur ini masih harus diuji coba karena caesar alami hanya ditawarkan kepada perempuan yang telah mencapai usia kehamilan 37 minggu dan tidak memiliki komplikasi. Dalam pemeriksaan USG, bayi juga harus terlihat sehat (memiliki jantung dan kepala serta jari lengkap).
Charlotte Philby, 32, yang mencoba teknik ini mengatakan, dia sangat terpukau melihat bayinya keluar dengan tenang.
"Itu momen yang luar biasa dan saya menyadari keunggulan wanita dalam melahirkan anaknya.
Ahli kandungan, Dr Patrick O'Brien, menambahkan, sejauh ini tidak ada kerugian untuk metode ini. Upaya untuk memajukan prosedur ini akan terus dilakukan.