Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Yuddy Chrisnandi telah memiliki rencana setelah diberhentikan menjadi menteri dalam perombakan (reshuffle) kabinet jilid dua. Dia akan kembali ke dunia akademisi.
"Yang pasti mengajar, mengajarnya banyak waktu," kata dia di Kementerian PAN-RB seperti ditulis Jakarta, Kamis (28/7/2016).
Namun begitu, dia mengatakan saat reshuffle tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap memintanya berkontribusi kepada pemerintah. Yuddy pun menyatakan siap membantu pemerintah dalam bentuk sumbangan pemikiran.
Baca Juga
Advertisement
"Bapak Presiden meminta saya untuk memberikan bantuan dan dukungan pemikiran untuk kemajuan pemerintahan. Tentu saya akan kontribusi pemikiran untuk kemajuan dan keberhasilan pemerintahan Pak Jokowi," jelas dia.
Tak hanya itu, Jokowi juga sempat menanyakan keinginan Yuddy. Dia pun meminta supaya Jokowi menunjuknya sebagai salah satu duta besar.
"Pak Presiden memang menanyakan kira-kira pertanyaannya sederhana, ada ekspektasi tugas apa setelah ini. Saya katakan kalau memberikan kepercayaan saya siap menjadi duta besar di negara kecil sekalipun. Enggak usah gede negaranya, enggak usah ratusan juta penduduknya," ungkap dia.
Dia mengaku, ingin mencari pengalaman baru ketika menjadi duta besar. Selain itu, dia bisa menyalurkan hobinya untuk baca dan tulis.
"Saya ingin mendapatkan satu suasana baru, pengalaman baru, dan waktu yang luas untuk membaca dan menulis yang merupakan bagian profesi saya sebagai akademisi," tandas dia. (Amd/Ndw)