Industri Bikin Konsumsi Listrik Meningkat di Semester I

Secara total, penjualan listrik periode Januari-Juni 2016 mencapai 105,96 TWh.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Jul 2016, 10:08 WIB
Petugas tengah patroli di dalam ruang panel listrik di Rusun Benhil, Jakarta, Kamis (5/11/2015). Pemerintah akan tetap memberikan subsidi listrik kepada pelanggan 450 Volt Ampere (VA). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT PL N (Persero) mencatat penjualan listrik pada Juni mencapai 17,95 Terra Watt Hour (TWh), atau tumbuh 6,36 persen dibanding penjualan Juni 2015. Hal tersebut dipicu konsumsi golongan pelanggan industri yang meningkat.

Sementara secara total, penjualan listrik periode Januari-Juni 2016 mencapai 105,96 TWh. Angka ini lebih tinggi 7,82 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 98,27 TWh.

Bila melihat tren pertumbuhan sampai Juni 2016, pertumbuhannya cukup tinggi dan mengikuti pola pertumbuhan di 2014. Peningkatan pertumbuhan ini dimotori sektor industri.

"Penjualan di sektor industri ini cukup menggembirakan di segmen industri skala besar. Namun pertumbuhannya masih belum pulih bila dibandingkan penjualan tahun 2014,” ‎kata Agung di Jakarta, Kamis (28/7/2016).

Dia menuturkan, sampai Juni 2016, pertumbuhan penjualan listrik di sektor industri naik sebesar 5,91 terhadap Mei 2016 yang sebesar 5,73 persen. Pertumbuhan sebesar 5,91 persen merupakan pertumbuhan terbaik yang pernah dicapai sepanjang 2,5 tahun terakhir, khususnya pertumbuhan penjualan untuk pelanggan golongan tarif Industri Besar (I4).

Pertumbuhan konsumsi I4 sampai Juni 2016 mencapai 12,98 persen, jauh lebih besar dibanding pertumbuhan sampai Mei 2016 yaitu sebesar 11,25 persen atau naik 1,73 persen.

Ada sekitar 44 industri besar atau sekitar 54 persen dari 81 Industri besar konsumsi listriknya mengalami tren yang positif, di mana 14 di antaranya merupakan industri peserta program promo Luar Waktu Beban Puncak (LWBP).

Sementara itu, pertumbuhan Industri Sedang (I3) sampai Juni 2016 mencapai 4,04 persen. Meskipun lebih rendah dari pertumbuhan sampai Mei 2016 yang mencapai 4,18 persen, pertumbuhan ini masih jauh lebih tinggi dibanding periode Juni 2015.

"Pertumbuhan tersebut didukung oleh sekitar 7.433 Industri Sedang (I3) dengan trend konsumsi listrik yang positif," ungkap Agung.

Realisasi program promo LWBP 23.00 sd 08.00 untuk khusu untuk Juni 2016, menyumbangkan tambahan penjualan energi sebesar 67,7 GWh atau setara dengan pemanfaatan kapasitas efisiensi sebesar 251 MW.

Dengan demikian program promo Januari sampai dengan Juni 2016 telah memberikan tambahan penjualan sebesar 253.461.978 kWh.

Sementara hingga Juli 2016, promo ini telah diikuti 1.073 pelanggan industri skala menengah dan skala besar dengan total tambahan pemakaian sebesar 256 Giga Watt hour (GWh).

Pertumbuhan penjualan listrik Juni 2016 meningkat 6,36 persen dibandingkan Juni 2015. Namun sebenarnya pertumbuhan ini jauh lebih rendah daripada pertumbuhan Mei 2016 terhadap Mei 2015 yang mencapai 8,58 persen.

Hal ini antara lain karena hari pemakaian Juni yang lebih pendek dibanding hari pemakaian Mei dan pertumbuhan konsumsi listrik pelanggan Bisnis sampai Juni 2016 sebesar 9,0 persen, atau lebih rendah 0,6 persen dibanding Mei 2016 yang mencapai 9,6 persen. Penurunan di sektor bisnis ini merupakan fenomena musiman yang terjadi pada bulan Ramadhan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya