Liputan6.com, Jakarta - Musim kembali ke sekolah sudah tiba. Anak-anak kembali mulai sekolah, sedangkan orang tua mulai dipusingkan kembali dengan urusan biaya sekolah anak.
Namun, tidak semua orang tua mengalami kepusingan yang serupa. Mereka yang sudah memiliki cadangan tabungan untuk biaya pendidikan anak bisa bernafas lega karena tidak perlu repot memikirkan tambahan uang untuk kebutuhan sekolah anak.
Advertisement
Biaya pendidikan anak bukanlah sesuatu yang baru bisa dikumpulkan menjelang anak mengenyam suatu jenjang pendidikan. Jika kamu orang tua atau wali anak yang bijak, maka mulailah untuk membuat tabungan pendidikan anak sejak dini.
Kalau bingung caranya, ikuti beberapa strategi cerdas memulai tabungan pendidikan anak berikut seperti dikutip dari HaloMoney.co.id:
1. Coba perkirakan jumlah biaya yang akan dikeluarkan
Biaya yang dihitung sebaiknya tidak hanya meliputi biaya sekolah, tapi sudah termasuk biaya kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dalam menghitung nilai investasi tabungan pendidikan, perhatikan beberapa hal penting seperti tipe sekolah dan lokasi.
Sebagai contoh, sekolah bertaraf internasional di Indonesia tentu akan membebankan biaya yang jauh lebih tinggi daripada sekolah swasta atau negeri.
Baca juga: 5 Cara Jenius Memanfaatkan Pokémon GO Untuk Meningkatkan Omzet Bisnis Kamu
2. Coba pikirkan kapan biaya tersebut akan dibutuhkan
Meskipun target tabungan kamu untuk pendidikan kuliah, rencana dan besar tabungan kamu bisa berbeda di antara kondisi anak kamu masih balita dan anak kamu sudah masuk sekolah dasar.
Faktor inflasi atau kenaikan biaya pendidikan dan biaya hidup menjadi penyebab utama mengapa nilai yang perlu kamu tabung bisa berbeda tergantung kondisi umur buah hati kamu sekarang. Inilah alasan kamu perlu punya perkiraan kapan kamu akan butuh tabungan pendidikan tersebut.
Tabungan pendidikan
3. Mulai pikirkan cara untuk memenuhi tabungan pendidikan
Kalau kamu sudah mengetahui perkiraan investasi dan kapan biaya akan dikeluarkan, mulailah membuat perhitungan sederhana bagaimana cara mencapainya.
Sebagai contoh sederhana, target tabungan pendidikan kamu Rp 240 juta yang akan digunakan dalam waktu 10 tahun ke depan. Artinya, kamu butuh menabung sebanyak Rp 24 juta per tahun atau Ro 2 juta per bulan.
Periksa kondisi keuangan kamu apakah sanggup untuk menyisihkan uang sebanyak itu atau tidak. Jika memang bisa, mulailah untuk melakukan penyisihan tersebut sekarang.
Baca juga: 5 Deal Terbaik untuk Hemat Kebutuhan Back To School si Kecil
4. Pikirkan cara untuk menutupi kekurangan tabungan
Langkah terakhir untuk membuat perencanaan tabungan pendidikan adalah mencari cara untuk menutupi kekurangan tabungan. Ada beberapa hal yang tentunya dapat kamu lakukan untuk mengatasi kekuarang ini.
Sebagai contoh, kamu bisa coba untuk memeriksa kembali pengeluaran bulanan kamu dan mulailah menghemat beberapa pengeluaran yang tidak terlalu diperlukan. Untuk meningkatkan penghasilan, kamu bisa mencoba untuk memulai bisnis sampingan yang tidak membutuhkan modal terlalu besar.
Kamu bisa memanfaatkan fasilitas seperti kredit tanpa agunan (KTA) untuk mempercepat pendirian bisnis tersebut, namun pastikan kamu mengajukan yang tepat sesuai kebutuhan dan kemampuan kamu. Agar tidak bingung, gunakan situs perbandingan produk keuangan populer seperti HaloMoney.co.id. (Ndw/Gdn)
Advertisement