Liputan6.com, Jakarta Harga minyak turun hampir 2 persen pada perdagangan Kamis, menyentuh titik rendah selama 3 bulan. Penurunan terjadi setelah pembangunan pasokan baru pada pengiriman jangka panjang minyak AS.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa produsen memproduksi lebih banyak dibanding yang dibutuhkan.
Advertisement
Harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate dipatok dengan harga US$ 41,29, turun 20 persen dari perdagangan intraday selama 2016 di level US$ 51,67 per barel.
Sementara harga minyak light crude AS juga turun 78 sen atau 1,86 persen ke level US$ 41,14 per barel dan turun terakhir 84 ssen atau 1,98 persen ke level US$ 41,09 setelah menyentuh sesi rendah di US$ 41,04.
Sementara harga minyak acuan Brent yurun 80 sen atau 1,84 persen ke level US$ 42,67 per barel.
Dilansir dari CNBC, Jumat (29/7/2016), kedua minyak mentah acuan ini menyentuh level rendah selama beberapa bulan pada Rabu setelah data pemerintah AS membuat kejutan dalam pasokan kenaikan minyak mentah dan bahan bakar. Kenaikan terjadi pada pasokan yang sudah tinggi di tengah permintaan yang lemah karena lambatnya ekonomi.
Surplus bahan bakar minyak telah naik setelah US Gulf Coast menyentuh rekor level tertinggi pada pekan lalu untuk Juli, sementara East Coast menyentuh kenaikan tinggi juga.