Liputan6.com, Jakarta Harga emas berjangka naik ke level tertingginya dalam dua pekan, didukung oleh pernyataan kebijakan Federal Reserve bahwa investor percaya menunjukkan keengganan bank sentral untuk menaikkan suku terlalu cepat.
Emas untuk pengiriman Desember naik US$ 6,70, atau 0,5 persen, untuk menetap di US$ 1.341.20 per ounce-penutupan tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 13 Juli, menurut data FactSet dilansir dari Marketwatch, Jumat (29/7/2016).
Advertisement
Kontrak tersebut juga telah naik di perdagangan elektronik Rabu karena banyak investor emas melihat Fed sebagai pemicu, bahkan jika Fed bakal menaikkan suku bunga kenaikan September.
Untuk beberapa pedagang, pernyataan bank sentral menekankan keengganan untuk mengangkat tarif terlalu cepat, setelah keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa. Ketidakpastian setelah Brexit berpengaruh emas berjangka.
Pada pernyataan kebijakannya, The Fed berniat untuk kembali menaikan suku bunga pada tahun ini.
"Secara mengejutkan, pasar tidak bereaksi seperti yang diperkirakan," ujar Konsultan Komoditas di INTL FCStone, Edward Meir.
"Kita hanya bisa menduga bahwa nada pernyataan Fed akan membuat pasar percaya bahwa saat suku bunga bergerak, the Fed akan menilai bagaimana ekonomi berpengaruh terhadap langkahnya," lanjutnya.