Liputan6.com, Copenhagen - Sebuah pameran foto bugil kontroversial digelar oleh seniman Mathilde Grafström di alun-alun Nytorv, Copenhagen, pada Senin 25 Juli lalu. Gelaran tersebut sempat tertunda berbulan-bulan karena urusan dengan kepolisian.
Pameran tersebut sebelumnya dilarang oleh kepolisian, karena tampilan foto-fotonya yang vulgar. Selain itu, pameran tersebut telah memicu perdebatan tentang seberapa jauh ketelanjangan boleh diizinkan di muka umum.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari The Local pada Jumat (29/7/2016), pameran bertajuk 'The Female Beauty: Nude in the Public Space' ini berlangsung dari 25 Juli hingga 5 Agustus. Sesuai namanya, tentu saja pameran ini bertaburan foto-foto model wanita bugil.
Grafstrom berulang kali menyatakan bahwa foto-foto itu tidak dimaksudkan untuk bersifat seksual, melainkan sebagai perlawanan terhadap citra diri negatif tentang tubuh wanita.
"Penting bagi saya agar para model mengerti bahwa gambar-gambar dirinya yang saya buat bukanlah tentang tampilan fisiknya, tapi tentang energi kehidupan dan kecantikan yang ada dalam dirinya," demikian ditulis seniman itu dalam situs webnya.
Pameran Grafstrom itu bahkan dihadiri oleh Bartel Haarder, Menteri Kebudayaan Denmark. Sang menteri bahkan memberikan pidato pembukaan.
"Menurut saya, dia ada benarnya ketika mengatakan bahwa banyak orang memiliki hubungan yang salah atau tidak tepat dengan tubuhnya," tutur Haarder.
Sejumlah wanita, termasuk beberapa model yang tampil dalam foto, turut menghadiri pembukaan tanpa mengenakan sehelai benang pun. Hal itu mereka lakukan sebagai bentuk dukungan kepada pesan yang disampaikan oleh Grafström.
Salah satu model bernama Sine Simonsen berharap pameran ini dapat membawa dampak positif, khususnya kepada kaum wanita.
"Saya harap, ketika lain kali mereka sedang di pantai dan bikininya agak basah, mereka tidak canggung untuk melepasnya," ujar Simonsen kepada TV2.