Liputan6.com, London - Jaguar Land Rover sangat kompeten menggarap mesin untuk mobil performa tinggi. Namun, kemampuan ini nampaknya dirasa belum cukup oleh pabrikan asal Inggris tersebut.
JLR lantas ingin mengadopsi mesin V8 buatan BMW. Alasan mereka sederhana, ingin blok mesin yang ukurannya lebih ringkas ketimbang buatannya sendiri. Selain itu, pengembangan blok mesin baru yang butuh waktu dan biaya tidak sedikit.
Dilansir Autoblog, mesin V6 supercharged yang terdapat pada Jaguar saat ini secara harafiah sebenarnya sama, yaitu versi V8 dengan jumlah silinder yang berkurang dua lubang. Dari sisi dimensi, mesin V6 atau V8 tidak mengalami ubahan panjang blok.
Baca Juga
Advertisement
Untuk saat ini BMW memiliki satu jenis mesin V8 yaitu 4,4 liter twin-turbo dengan output mulai dari 440 sampai 600 Tk. Khusus untuk JLR, BMW menggarap mesin baru V8 4,0 liter yang diharapkan lebih bertenaga, efisien, maupun bobot yang lebih ringan.
BMW dan JLR di masa lalu pernah menjalin kerja sama yaitu 1994 sampai 2000. Ketika itu BMW memiliki saham Land Rover, sehingga merek Jerman tersebut bertanggung jawab memasok mesin Land Rover maupun Range Rover.
Kerja sama kedua antara BMW maupun JLR ini saling menguntungkan kedua belah pihak. BMW mendapat tambahan pemasukan mengembangkan mesin baru sedangkan JLR sebagai perusahaan yang lebih kecil tidak harus berinvestasi untuk pengembangan rancang bangunnya.