Liputan6.com, Jakarta Sebenarnya tidak ada penyebab pasti kanker prostat. Namun paramedis memiliki referensi yang bisa menjadi acuan atau faktor risiko seseorang bisa terkena kanker prostat.
Dokter spesialis urologi Siloam ASRI, dr. Chaidir Arif Mochtar, SpU (K) Phd, mengatakan, kanker prostat merupakan pertumbuhan abnormal dan tidak terkontrol dari sel prostat yang dapat terus tumbuh hingga ke jaringan normal sekitar. Kanker ini kerap muncul tanpa gejala, namun pasien dapat merasakan nyeri pada tulang.
Advertisement
Chaidir pun menerangkan faktor risiko yang perlu diwaspadai pria, seperti:
1. Diet tinggi lemak
Seperti dimuat Medical News Today, studi lain menunjukkan, diet Mediterania dapat mengurangi risiko kanker prostat. Studi ini menunjukkan, kedelai, selenium dan teh hijau mungkin bisa mencegah penyakit.
Penelitian terbaru juga menunjukkan, terapi kombinasi vitamin E, selenium, dan kedelai tidak begitu signifikan mencegah risiko kanker prostat. Tapi gaya hidup sehat dengan mengonsumsi daging rendah lemak, sayuran, buah, olahraga teratur, yoga, meditasi dan pengaruh lingkungan bisa membantu meningkatkan kualitas hidup pria.
2. Kurang paparan sinar matahari
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Cancer Research menemukan, kekurangan vitamin D, konsumsi berlebih daging merah dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
3. Logam berat
4. Usia lanjut
Usia dianggap sebagai faktor risiko utama. Semakin tua seorang pria, maka lebih tinggi risikonya. Kanker prostat umum dialami pria di atas usia 50.
5. Riwayat keluarga
Mengetahui riwayat keluarga apakah ada yang pernah mengalami kanker prostat itu sangat penting. Hal ini untuk mengetahui lebih dini risiko kanker sebelum kasusnya makin parah.
6. Ras
Statistik menunjukkan, genetika mempengaruhi seseorang berisiko kanker prostat. Hal ini lebih umum di antara kelompok-kelompok ras tertentu.
Studi menunjukkan, dua gen yang rusak-- BRCA 1 dan BRCA 2-- merupakan faktor risiko penting untuk kanker payudara, kanker ovarium, serta kanker prostat. Dalam sebuah penelitian, ilmuwan menemukan tujuh situs baru dalam genom manusia yang terkait dengan risiko pria terkena kanker prostat.