Bukan Tentara, Ini Profesi Jenderal Sudirman Semasa Muda

Zaman muda Jenderal Sudirman tidak tercatat di pergerakan nasional.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 29 Jul 2016, 19:22 WIB
Panglima Besar Jenderal Sudirman (via kaskus.co.id)

Liputan6.com, Yogyakarta - Tidak banyak orang yang tahu bahwa Jenderal Sudirman berperan penting dalam dunia pendidikan bumi putera. Kebanyakan hanya mengenal Panglima TNI pertama itu sebagai pahlawan nasional yang memimpin perang gerilya melawan Belanda dalam agresi militer.

"Zaman muda Sudirman tidak tercatat di pergerakan nasional. Masa kecil sampai remajanya di Cilacap, padahal sebenarnya dia juga punya peran di masyarakat saat itu," ujar Sardiman, sejarawan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), kepada Liputan6.com, Kamis, 28 Juli 2016.

Wibawa Sudirman, tutur dia, mulai tampak ketika ia masuk ke HW. Saat usia belia, Sudirman sering disebut kaji cilik atau mas kiai karena sikapnya yang tenang dan solutif. Dia juga aktif di kegiatan Pemuda Muhammadiyah.

Sebelum bergabung menjadi tentara Peta, Sudirman pernah menjadi guru dan kepala sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. "Sekolah itu setingkat SD dan dalam mengajar Sudirman selalu menyelipkan nilai-nilai dan semangat nasionalisme," ucap Sardiman.

Ia menilai cara mengajar Sudirman cerdas sehingga Belanda tidak punya alasan menghentikannya menjadi guru. Dia menanamkan nilai dan semangat nasionalisme kepada murid-muridnya lewat cerita Revolusi Perancis.

"Kalau ditegur Belanda, dia bisa menjawab yang diceritakan soal revolusi negara lain, jadi Belanda tidak bisa menghentikan," kata dia.

Ia mengungkapkan, Sudirman juga pernah berperan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat melalui koperasi di wilayah tempat tinggalnya.

"Sewaktu zaman pendudukan Jepang, memang tidak signifikan tetapi relatif membantu," ujar Sardiman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya