Liputan6.com, Jakarta - Sampai hari ini masih saja ada pendidik yang memakai kekerasan untuk menghukum atau mendisiplinkan anak. Padahal, kekerasan hanyalah akan menimbulkan luka fisik dan juga luka batin yang entah kapan sembuhnya.
Baru-baru ini di Sungai Petani, Kedah, Malaysia, terjadi pemukulan oleh seorang ustaz kepada anak didiknya yang baru berusia sepuluh tahun. Peristiwa ini menggemparkan publik setempat setelah Facebooker bernama Shadam Zain mengunggah foto-foto anak yang menjadi korban kekerasan.
Advertisement
Tampak dalam foto itu sang anak mempunyai bilur-bilur merah di sekujur tubuhnya. Terutama di bagian tangan, punggung, perut dan leher. Anak itu dikabarkan nyaris pingsan. Tragisnya, orang yang melakukan kekerasan pada anak tersebut adalah seorang ustaz di Maahad Tahfiz yang lokasinya berada di Sungai Petani, Kedah.
Menurut Shadam anak tersebut telah dihajar oleh seorang ustaz di sebuah asrama penddikan anak. Alasan pendidik itu menghajar karena anak tersebut anak tersebut keluar asrama tanpa izin. Sebenarnya masih ada beberapa anak lagi yang menjadi korban kekerasan, tapi mereka diam saja.
Anak yang berusia 10 tahun tersebut dipukul dengan kayu sebesar ibu jari orang dewasa. Beberapa netizen marah, menganggap keterlaluan mendidik anak dengan kekerasan seperti itu. Mereka mempertanyakan, bagaimana jika korban adalah anak atau saudara sendiri.
Yang lain menganggap hal itu wajar.
Sampai sekarang, anak yang identitasnya disembunyikan itu mengalami trauma. Dia menolak untuk kembali ke sekolah.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.