Liputan6.com, Sukabumi - Wakil Bupati Sukabumi, Jawa Barat, Adjo Sardjono, secara tegas melarang seluruh pengajar atau guru merokok di depan peserta didiknya. Sebab, tindakan itu bisa menimbulkan efek negatif bagi si pelajar yang melihatnya.
"Pengajar tidak hanya dilarang merokok dalam lingkungan sekolah, tetapi di luar sekolah juga jangan merokok di depan pelajarnya," katanya di Sukabumi, seperti dilansir Antara, Jumat, 29 Juli 2016.
Menurut dia, kasus kecanduan rokok di Kabupaten Sukabumi saat ini sudah mengkhawatirkan. Dari hasil pengkajian yang dilakukan oleh pihak dinas kesehatan setempat, ternyata cukup banyak pelajar tingkat SD kecanduan merokok.
Untuk itu, kata dia, pengajar harus memberikan contoh yang baik kepada anak didiknya karena sikapnya akan selalu menjadi contoh yang salah satunya dengan tidak merokok di lingkungan sekolah maupun di depan pelajar.
Baca Juga
Advertisement
Pihaknya juga berharap tidak ada lagi pengajar yang merokok, khususnya di lingkungan sekolah. Jika kedapatan, maka akan dijatuhi sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Selain itu, pengajar harus menjadi garda paling depan dalam melakukan peningkatan taraf kesehatan masyarakat, bahkan secara rutin harus bisa "mencekoki" anak didiknya bahwa merokok itu dapat menimbulkan berbagai penyakit.
"Pengajar dan pelajar bisa belajar dengan sehat apabila lingkungan sekolahnya bebas dari asap rokok," mantan Sekda Kabupaten Sukabumi ini menambahkan.
Adjo mengatakan berbagai upaya dilakukan pihaknya untuk menekan angka peredaran rokok di kalangan pelajar, mulai dari sosialisasi hingga razia. Namun, upaya tersebut tidak mungkin berhasil jika tidak didukung oleh semua pihaknya, khususnya pengajar maupun orangtua murid.
Sementara itu, Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Kabupaten Sukabumi, Ela Karmila, mengatakan ternyata banyak pelajar yang duduk di SD sudah mencoba atau bahkan kecanduan rokok. Hal itu, dia menegaskan, berdasarkan hasil pengkajian dan sosialisasi tentang bahaya rokok di 10 sekolah, mulai dari tingkat SD hingga SMP
"Ini menjadi perhatian utama kami untuk mengatasi permasalahan rokok tersebut. Dan bagi yang sudah kecanduan kami mempunyai program untuk melakukan terapi agar kebiasaan buruknya itu hilang," kata Bupati Sukabumi.