Liputan6.com, Jakarta - Proses eksekusi mati jilid III kali ini berjalan meski ada sedikit hambatan dan gangguan, akibat cuaca tak bersahabat karena hujan lebat yang menyebabkan jadwal eksekusinya mundur dari jadwal semula pukul 00.00 WIB di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Namun dari 14 nama terpidana kasus narkoba, hanya 4 orang yang dieksekusi mati pada Jumat 29 Juli 2016 dini hari. Sebanyak 10 lainnya mendapatkan penangguhan hukuman mati.
Advertisement
Proses tersebut menjadi sorotan dunia, meski tak seramai eksekusi mati sebelumnya di mana ada warga Australia dan Brasil.
Pada eksekusi mati kali ini media Amerika, BBC memberitakan bahwa ada 4 narapidana yang sudah ditembak. Melalui artikel berjudul 'Indonesian and three Nigerians executed for drug crimes'.
"Indonesia on Friday executed three foreigners and an Indonesian convicted of drug crimes," tulis media AS lainnya, The New York Times, dalam postingan yang diberi tajuk 'Indonesia Executes 4 Prisoners Convicted of Drug Crimes' dan dikutip Jumat (29/7/2016).
Laman CNN memberikan judul Indonesia 'executes four convicted drug offenders', untuk pemberitaan eksekusi mati tersebut.
Sementara media Afrika, Africa News, dengan 'Indonesia: Three Nigerians executed for drug trafficking' mengangkat bahwa keluarga para terpidana mati narkoba sudah diperkenankan melakukan kunjungan terakhir. Lalu membahas tentang nasib 10 lainnya yang mendapatkan penangguhan.
Situs berita Nigeria, Nigeria News, menitikberatkan 3 warganya yang menjadi terpidana mati kasus narkotika dalam '3 Nigerians executed for drug crimes in Indonesia'.
Sepuluh orang yang ditangguhkan hukuman matinya menjadi sorotan Reuters, melalui tulisan 'Three Nigerians among four executed in Indonesia, 10 cases postponed'.