Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menegaskan kematian syahid yang disematkan kepada Santoso alias Abu Wardah oleh pengikutnya adalah syahid yang dibuat-buat atau sekadar klaim.
"Syahid menurut mereka, tapi itu syahid yang dibuat-buat," kata Syafii dalam Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS Bersama Muhammadiyah di Yogyakarta seperti dikutip Antara, Jumat (29/7/2016).
Advertisement
Menurut dia, klaim itu terjadi karena kelompok teroris menganut teologi sesat yang jelas-jelas telah menyelewengkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin atau Islam yang membawa rahmat bagi alam semesta.
"Dia (Santoso dan kelompoknya) sudah membunuh banyak orang, tentara dibunuh, orang Islam dibunuh, dan banyak lagi masyarakat yang tidak salah dibunuh. Apakah itu syahid?" tanya Syafii.
Lebih lanjut dia mengatakan peran tokoh agama dibutuhkan dalam pencegahan terorisme di Indonesia. Namun, ia mengingatkan bahwa pemilihan tokoh agama juga harus selektif karena ada yang mengaku tokoh agama tetapi sekaligus biang teror.
Menurutnya, tokoh agama yang benar adalah yang menjadikan konsep atau filosofi rahmatan lil alamin sebagai acuan dalam memberi pemahaman dan pembelajaran pada umat.
"Kalau ajarannya melakukan tindakan kekerasan, itu sudah berkhianat pada konsep rahmatan lil alamin, dan itu sama saja mereka menggunakan teologi maut. Tokoh agama yang benar mengembangkan teologi yang membela kehidupan," tandas Syafii.
Syafii mengatakan, perlu ada dialog terus menerus antara BNPT dan Densus 88 Antiteror dengan masyarakat luas, tokoh masyarakat, kiai atau para guru agar tidak terjadi kesalahpamahan dalam kegiatan pemberantasan terorisme yang menghabiskan energi.