Liputan6.com, Jakarta Olimpiade Montreal, Kanada 1976 jadi ajang bersejarah buat pesenam Rumania, Nadia Comaneci. Pasalnya, Comaneci mencetak skor sempurna 10 dalam cabang olahraga senam indah di Olimpiade Montreal.
Yang semakin membuat luar biasa, Comaneci mencetak prestasi itu saat usianya baru 14 tahun.
"Semua terkejut melihat gadis 14 tahun melakukan senam seperti yang saya lakukan. Tapi saat itu saya benar-benar tidak tahu kalau hal itu luar biasa," kenang Comaneci dalam artikel Guardian, Desember 2011.
Baca Juga
Advertisement
Comaneci memang sudah diprediksi akan tampil brilian dalam aksinya itu. Sebelum Comaneci melakukan senam indah di atas palang rintang bertingkat, salah satu komentator di stasiun tv ESPN, sudah berujar kalau Comaneci akan jadi salah satu perhatian di Olimpiade ini.
"Dia adalah salah satu pesenam terkuat secara teknis yang pernah saya lihat," kata komentator tersebut.
Pujian itu bukan datang tanpa sebab. Satu tahun sebelum Olimpiade 1976, tepatnya April 1975, Comaneci sudah tampil di ajang senam International Champions All Tournament. Usia yang baru 13 tahun membuat Comaneci jadi pesenam termuda yang pernah tampil di ajang tersebut.
"Di usia 13 tahun, Comaneci masih terlalu muda secara fisik dan jiwa untuk jadi pesenam sempurna. Tapi berikan dia dua atau tiga tahun lagi, maka tak akan ada keraguan atas talentanya," tulis jurnalis Guardian, David Hunn di tahun tersebut.
Prediksi Hunn tidak meleset. Sebelum sukses di Olimpiade 1976, Comaneci telah meraih empat medali emas dan satu perak di Kejuaraan Eropa.
Dibimbing Pelatih Kontroversial
Dibimbing Pelatih Kontroversial
Keberhasilan Comaneci meraih prestasi di cabang senam tidak terlepas dari tangan dingin pelatihnya yang kontroversial, Bela Karolyi. Ya, di bawah sekolah senam Karolyi, Comaneci menerima pelatihan layaknya seorang prajurit militer.
"Di hari tertentu, kami dipukul sampai kami mimisan. Anda bisa bilang itu adalah kamp konsentrasi atau mungkin penjara," kata mantan pesenam Rumania, Rodica Dunca yang pernah mencicipi sekolah tersebut.
Terkait hal itu, Karolyi menolak berkomentar. "Saya menolak itu. Saya bahkan tidak akan berkomentar. Mereka benar-benar sampah," kata Karolyi.
Comaneci sendiri tidak pernah berbicara soal kekerasan yang ada di sekolah tersebut. Tapi dia pernah dilarikan ke rumah sakit usai diduga melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum sampo.
Kabar ini sendiri dibantah oleh Comaneci. Meski begitu, dia mengakui, metode yang diterapkan Karolyi sungguh keras. "Hidup sangat menyulitkan buat semuanya," kenang Comaneci pada 2004 silam.
Kini, Comaneci berusia 54 tahun dan tinggal di Amerika Serikat bersama sang suami Bart Conner. Comaneci juga sudah memiliki anak bernama Dylan Paul Corner.
Total, saat masih berkiprah, Comaneci membukukan 21 medali emas, 7 medali perak, dan 2 medali perunggu. Ke-21 medali emas itu dia raih antara lain di Olimpiade (5 medali), kejuaraan dunia (2 medali), kejuaraan eropa (9 medali), dan kejuaraan musim panas (5 medali).
Melihat pencapaian tersebut, metode keras Karolyi tampaknya ampuh bagi Comaneci. Dan agaknya, sang atlet pun mengakui hal tersebut.
"Akan sangat bagus jika Anda menemukan metode latihan paling mudah dan kemudian Anda juara. Sayangnya, tidak ada metode latihan yang seperti itu,"
Advertisement