Ajukan Kartu Kredit Tapi Ditolak Terus? Ini Penyebabnya

Sudah mengajukan kartu kredit berkali-kali tapi masih saja ditolak? Sebenarnya apa penyebab itu terjadi.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 30 Jul 2016, 19:09 WIB
Sudah mengajukan kartu kredit berkali-kali tapi masih saja ditolak? Sebenarnya apa penyebab itu terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Kartu kredit kini sudah menjadi salah satu alat pembayaran yang digunakan masyarakat. Untuk memiliki kartu kredit ternyata gampang-gampang susah.

Ada orang yang memiliki beberapa kartu kredit, tapi ada juga yang sudah mengajukan kartu kredit berkali-kali tapi masih saja ditolak.

Sebenarnya apa penyebab itu terjadi? berikut adalah kesalahan-kesalahan yang mungkin Anda lakukan dikutip dari CekAja.com:

Palsukan data

Mungkin saja Anda sudah isi formulir sesuai data asli tapi permohonan pengajuan kartu kredit tidak juga dikabulkan. Tapi cobalah ingat, jawaban Anda saat bank memverifikasi data melalui telepon.

Sebab, beberapa alasan kenapa pengajuan kartu kredit terkadang karena hal ini. Misalnya kesalahan Anda menyebutkan nomor ponsel atau menyebutkan nomor ponsel lain.

Atau saat ditelepon Anda sedang mengendarai kendaraan sehinggga suara layanan call center samar-samar terganggu sinyal dan bising jalanan. (Baca juga: Kredit Ditolak Karena BI Checking? Baca Dulu Ini!)

Paling sering adalah salah memberikan informasi keluarga yang tidak tinggal serumah. Misalnya Anda mencantumkan nama dan nomor telepon kakakmu, tapi lupa mengingatkan kakakmu kalau dia akan ditelepon bank.

Akhirnya kakakmu tidak menjawab telepon seperti yang diharapkan atau memberikan informasi salah tentang Anda. Selain itu mencantumkan nama teman sebagai keluarga yang tidak tinggal serumah juga sering dilakukan.

Apalagi dalam persyaratan pengajuan kartu kredit tidak perlu menyertakan kartu keluarga sehingga bank tidak bisa mengecek keaslian hubungan keluarga.

Namun karena teman Anda ini tidak bisa menjawab alamatnya sesuai yang Anda tulis, tidak bisa menjawab dengan jelas di mana Anda bekerja, dan malah terang-terangan mengaku bukan keluargamu, bank pun menilai Anda telah memalsukan data diri.


slip gaji

Palsukan slip gaji

Contohnya Anda mengajukan sebuah kartu kredit bank A, dan payroll (sistem pembayaran gaji) juga melalui bank A tersebut. Kamudian dalam slip gaji yang Anda serahkan, tercatat gaji sebulan adalah Rp8 juta, sedangkan gaji yang sebenarnya hanya Rp 5 juta.

Karena setiap bulan kantor Anda mentransfer gaji melalui bank A, maka pihak bank bisa dengan mudah mengecek rekening Anda dan menemukan kebohongan tersebut.


Tapi pengecekan ini tidak bisa dilakukan jika misalnya Anda mengajukan kartu kredit bank B. Meski demikian, berbohong mengenai penghasilan bukanlah hal bijak karena penghasilan turut menentukan limit. (Baca juga: Ini 4 Tanda Anda Butuh Kartu Kredit Baru)

Ketika Anda mendapatkan kartu kredit Platinum sedangkan seharusnya mendapat kartu Silver, bayangkan besar biaya tahunan yang harus Anda bayar (Contoh: iuran bulanan Platinum Rp600 ribu, sedangkan jenis Silver Rp120 ribu). 

Limit kartu Platinum memang lebih besar. Namun jika tidak seimbang dengan kemampuanmu membayar cicilan, kartu kredit malah jadi mendatangkan utang besar.


punya kartu kredit

Ajukan kartu kredit yang miliki syarat punya kartu kredit

Beberapa jenis kartu kredit memberlakukan syarat harus punya kartu kredit sebelumnya jika ingin mendaftar. Jadi, kalau Anda mendaftar untuk kartu kredit pertama, sebaiknya cari jenis kartu kredit yang tidak mencantumkan syarat ini.

Tidak cek syarat penghasilan

Sebelum mendaftar, coba cari tahu berapa minimal penghasilan untuk kartu kredit yang Anda inginkan. Jika persyaratan minimal penghasilan Rp 5.000.000 sedangkan penghasilanmu Rp 3.000.000, jelas saja pengajuanmu langsung ditolak.

Kuncinya, cari jenis kartu kredit yang sesuai dengan penghasilanmu. Ada banyak kartu kredit dengan syarat penghasilan minimal Rp 3 juta bahkan bebas iuran tahunan. (Ndw/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya