Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhroh menilai, dalam pilkada yang menentukan adalah sosok calon, bukan partai politik. Apalagi, jika sosok calonnya sudah bagus, ditambah mesin partai bekerja maksimal, maka hasil pilkada juga akan positif.
"Di daerah-daerah itu sosok jauh lebih menentukan, bukan partai. Apalagi kalau sosoknya bagus, mesin partainya oke, itu bisa menjadi paduan yang luar biasa," ucap Siti di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7/2016).
Lalu bagaimana dengan Pilkada DKI Jakarta 2017? Siti melihat hal yang sama, di mana sosok tetap menjadi acuan masyarakat untuk memilih. Dia mengambil contoh Fauzi Bowo atau Foke. Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 yang mencalonkan diri kembali pada Pilkada DKI 2012.
Menurut Siti, situasi Foke saat itu sama dengan Ahok saat ini. Banyak partai yang mendekat dan mendukung. Dalam berbagai survei pun, Foke dinilai bagus, sama dengan Ahok sekarang. Namun, Pilkada DKI tak berujung manis bagi Foke.
"Itu yang terjadi dengan Pak Foke. Kecele. Ini menunjukkan ada swing voter, apalagi ada sosok yang fenomenal yang bisa merepresentasikan kekecewaan-kekecewaan masyarakat yang selama ini tidak pernah melihat pada sosok petahana (Foke kala itu)," ucap dia.
Di sini, kata Siti, Ahok bisa saja bernasib dengan Foke. Karena dalam beberapa kesempatan, Ahok sama dengan Foke digambarkan sebagai sosok yang pemarah, tidak sabar, dan sebagainya. Yang kemudian, 'lawan tanding' Ahok memiliki sosok yang sama dengan 'lawan tanding' Foke ketika itu, yakni Joko Widodo. Jika seperti itu situasinya, maka Ahok sama dengan Foke, bagus di awal tapi keok di akhir laga.
"Pilkada itu kan koreksi (untuk pemimpin). Seperti Jokowi dulu, dengan performance yang sederhana, sabar, sementara Foke itu pemarah dan sebagainya. Dikontraskan seperti itu, maka Jokowi jadi di atas angin. Itu swing voter-nya cepat sekali," ucap Siti.
Siti Zuhro Sebut Ahok Bisa Bernasib seperti Foke
Pengamat politik dari LIPI, Siti Zuhroh menilai, dalam pilkada yang menentukan adalah sosok calon, bukan partai politik.
diperbarui 30 Jul 2016, 15:57 WIBAhok mengatakan bahwa surat yang menjadi barang bukti tersebut tidak dilaporkan kepadanya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Katedral Jakarta Gelar 3 Misa Natal pada 25 Desember 2024, Siap Tampung 4.300 Jemaat
Pastikan Natal Lancar, Wamendagri Bima Arya Tinjau Sejumlah Gereja di Bandung
Harga Kripto di Hari Natal 2024: Bitcoin, XRP hingga Solana Perkasa
Rahasia Kenapa Ada Wali yang Ibadahnya Terlihat Biasa Saja, Diungkap Gus Baha
Apakah Tujuan Permainan Bola Basket: Panduan Lengkap
Model Baju Wanita Kekinian yang Akan Ngetren di Tahun 2025, Didominasi Gaya Elegan dan Minimalis
Infografis Vonis Terdakwa Korupsi Timah Harvey Moeis serta Daftar Aset dan Harta Dirampas Negara
VIDEO: Libur Natal di New York Dimeriahkan Etalase Hias
Momen Libur Nataru, Komeng Tinjau Langsung Kesiapan Tol Cipularang dan Padaleunyi
5 Resep Seduhan Kayu Manis Hangat untuk Turunkan Kolesterol, Gula Darah dan Darah Tinggi
Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka KPK, Mobil Lexus Hitamnya Pakai Kode Rahasia
Israel Minta Diplomatnya Dorong Penetapan Houthi Sebagai Organisasi Teroris