Jaringan Komputer Pemerintah Rusia Terinfeksi Virus Spionase

Jaringan komputer pemerintah dan kontraktor pertahanan Rusia terinfeksi virus malware yang dirancang untuk keperluan spionase.

oleh Rinaldo diperbarui 31 Jul 2016, 04:49 WIB
Gedung Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) di Kota Moskow, Rusia. (themoscowtimes.com)

Liputan6.com, Moskow - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan bahwa jaringan komputer kira-kira 20 organisasi negara itu, badan-badan pemerintah dan kontraktor pertahanan telah terinfeksi virus malware yang dirancang untuk keperluan spionase di dunia maya.

"Peretasan itu direncanakan dan dibuat secara profesional serta ditargetkan terhadap organisasi negara," kata pernyataan FSB seperti dikutip BBC, Minggu (31/7/2016).

Virus dan cara jaringan itu terinfeksi mempunyai ciri-ciri khas piranti lunak yang digunakan dalam kasus-kasus terkenal spionase dunia maya di Rusia dan seluruh dunia. Demikian disampaikan FSB dalam pernyataan pada situs internetnya, Sabtu kemarin.

"Analisa itu mendapati bahwa virus spionase tersebut memasuki sumber informasi pihak berwenang dan badan-badan pengelolaan pemerintah, organisasi-organisasi ilmiah dan militer, perusahaan-perusahaan industri militer dan sarana lain infrastruktur penting negara itu," jelas FSB.

Badan Intelijen Rusia tidak mengatakan pihak yang dicurigai mendalangi serangan itu. Tetapi pengumuman itu keluar setelah laporan mengenai serangan dunia maya terhadap Komite Nasional Partai Demokrat (DNC) Amerika Serikat dan komite pengumpulan dana bagi calon-calon dari Partai Demokrat untuk DPR Amerika.

Para pakar keamanan dunia maya AS dan para pejabat Partai Demokrat telah menuding keterlibatan Rusia dalam kedua peretasan komputer itu, yang meningkatkan spekulasi bahwa Moskow sedang berusaha mempengaruhi pemilihan Presiden AS yang menguntungkan calon dari Partai Republik, Donald Trump.

Kremlin sendiri telah membantah keterlibatan apa pun dalam peretasan jaringan komputer Partai Demokrat AS tersebut. Kremlin telah berulang kali membantah bertanggung jawab dan Donald Trump mengatakan ia tidak memiliki hubungan dengan Rusia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya