1 ABK KM Bintang Garuda Asal Pemalang Ditemukan Mengambang

Seorang ABK KM Bintang lainnya masih belum ditemukan hingga sekarang.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 31 Jul 2016, 17:32 WIB
Salah seorang dari dua anak buah kapal (ABK) KM Bintang Garuda yang hilang saat melaut di perairan laut Jawa Pemalang, Jateng, ditemukan mengambang pada Sabtu, 29 Juli 2016. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugraha)

Liputan6.com, Pemalang - Satu dari dua anak buah kapal (ABK) KM Bintang Garuda yang hilang saat melaut di perairan laut Jawa Pemalang, Jawa Tengah, ditemukan mengambang pada Sabtu 30 Juli 2016, sekitar pukul 17.00 WIB.  

Anak buah kapal itu bernama Surinto, ditemukan mengambang di sekitar Pelabuhan Tanjungsari, Pemalang. Pria 37 tahun itu merupakan warga Danasari RT 11 RW 5, Pemalang, Jawa Tengah.  

Kepala Basarnas Kantor SAR Semarang Agus Haryono mengatakan, jenazah Surinto ditemukan saat nelayan hendak masuk ke pelabuhan untuk bersandar. Saat itu, nelayan melihat ada sesosok jasad terapung di depan jalur masuk Pelabuhan Tanjungsari, sekitar satu mil dari bibir pantai.

"Informasi penemuan awalnya dari nelayan, kemudian langsung dilaporkan ke Pos AL & Polair dan segera dievakuasi. Untuk selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Ashari Pemalang," ucap Agus Haryono, Minggu, 31 Juli 2016.  

Ia menjelaskan, setelah berhasil dievakuasi ke darat, petugas segera mengidentifikasi dan memastikan jasad tersebut adalah Surinto, ABK KM Bintang Garuda yang hilang pada Rabu, 27 Juli 2016, sekitar pukul 21.00 WIB.

"Kami sudah pastikan penemuan mayat itu merupakan korban KM Bintang Garuda yang tenggelam di perairan laut Jawa," ucap Agus.  

Basarnas beserta tim SAR gabungan masih mencari satu korban lagi atas nama Darno, warga Widuri, Pemalang.  

Pada Rabu, 27 Juli 2016, KM Bintang Garuda yang ditumpangi 18 ABK itu pecah lambung akibat diterjang ombak besar. Kapal akhirnya karam dan tenggelam.

Sebanyak 16 ABK berhasil diselamatkan nelayan yang melintas di lokasi kejadian. ‎Sementara, Polair Polres Pemalang sudah memasang bendera hitam di perairan Laut Jawa, untuk menandai jika saat ini kondisi ombak masih tinggi dan nelayan diimbau agar tidak melaut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya