Liputan6.com, Bologna - Regulasi baru di banyak negara menekankan pembatasan emisi seluruh jenis kendaraan. Ini membuat pabrikan yang biasa membangun mobil bermesin besar terpaksa melakukan downsizing serta membekali turbocharged demi menekan emisi dan lebih efisien dalam konsumsi BBM.
Namun demikian, Lamborghini tetap mengacuhkan segala regulasi yang ada. Pabrikan yang bermarkas di Bologna, Italia tersebut tetap setia dengan mesin V12.
"Pelanggan kami dan dealer di seluruh dunia meminta tidak menyentuh (mesin) V12. Jadi kami akan terus bekerja ke arah itu," kata CEO Lamborghini, Stefano Domenicali, sebagaimana dikutip Leftlanenews.
Baca Juga
Advertisement
Domenicali percaya masih banyak potensi pengembangan dari mesin 12 silinder tersebut. Pengembangan terbaru dari pusat riset Lamborghini di Seattle berhasil menciptakan connecting rod dari bahan karbon komposit yang ditempa.
Konstruksi material ini sangat kuat namun tetap ringan, dengan bobot hanya setengah dari bahan baja. Keunggulan ini membuat akselerasi lebih cepat dan menghasilkan tenaga lebih besar dengan konsumsi bahan bakar tetap.
Untuk versi ramah lingkungan, Lamborghini juga tetap melihat peluang pada teknologi hibrida atau listrik.
"Kami perlu memastikan teknologi elektrifikasi relevan dengan mobil dari segi biaya produksi serta akan menambah nilai. Kami fleksibel apabila berganti ke arah itu," kata Domenicali.