7 Alasan Terlalu Optimistis Tidak Baik untuk Bisnis

Seorang pengusaha tak boleh terlalu optimistis, terutama dalam bisnis. Salah satu alasannya karena bisnis akan selalu mengalami kemunduran.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Agu 2016, 05:30 WIB
Seorang pengusaha tidak boleh terlalu optimis, terutama dalam bisnisnya. Salah satu alasannya karena bisnis akan selalu mengalami kemunduran

Liputan6.com, Jakarta - Segala hal yang berlebihan tidak baik dalam berbisnis, salah satunya sikap optimistis. Orang yang optimis akan selalu melihat kesempatan di balik segala kesusahan.

Meski tidak diragukan sikap optimistis diperlukan oleh seorang pengusaha. Sayangnya, sikap ini terkadang membutakan kita terhadap hal-hal buruk yang dapat atau sedang terjadi.

Mengutip laman Entrepeuner, Senin (15/8/2016), ada beberapa alasan bagi para pengusaha untuk tidak terlalu optimistis, terutama dalam bisnisnya. Berikut 7 alasannya:

1. Tidak Dapat Membahagiakan Setiap Orang

Salah satu profesor di Harvard Business School, Michael Porter menyatakan bahwa setiap strategi bisnis yang hebat tidak harus membuat konsumen Anda bahagia. Pernyataan ini mungkin sulit diterima, tetapi faktanya membuat setiap orang bahagia adalah hal yang mustahil.

Seorang pengusaha hanya bisa menargetkan target pasar terbesarnya untuk bahagia. Sikap optimis Anda akan membahagiakan setiap orang harus ditinggalkan. Anda harus memilih siapa saja konsumen yang dibutuhkan, terutama agar perusahaan sukses, dan berusaha menjadi pebisnis yang baik untuk membahagiakan konsumen tersebut.

2. Tidak Dapat Mengerjakan Segala Hal Sendirian
Anda mungkin optimistis kemampuan dan kepintaran Anda mengatasi segala hal sendirian, sayangnya hal ini tidak sesuai dengan waktu yang Anda punya. Anda tidak dapat mengerjakan segala hal sendirian. Anda memerlukan bantuan, terutama dari rekan-rekan kerja Anda dalam menjalankan bisnis yang sukses.


3. Tidak Ada Hidup yang Seimbang

3. Tidak Ada Hidup yang Seimbang

Sepatutnya Anda tidak optimis sebagai seorang pengusaha akan memperoleh hidup yang seimbang. Jika Anda bisa bekerja santai dari jam 9 pagi hingga sore, dan menghabiskan waktu bersama keluarga, jangan pernah memilih menjadi seorang pengusaha.

Para pengusaha sukses tahu bahwa mencoba mendapatkan hidup yang seimbang hanya membuang-buang waktu dan energi. Anda hanya perlu mencampurkan kehidupan dan pekerjaan, dan terus merasa rileks menjalani keduanya.

4. Bisnis Pasti Mengalami Kemunduran

Tidak peduli betapa hebat dan suksesnya bisnis Anda, bisnis akan selalu mengalami kemunduran. Anda mungkin saja akan dikejutkan oleh kemunduran perusahaan dari waktu ke waktu.

Gagal dalam proyek penting, hingga terjadi kerugian besar mungkin saja akan terjadi. Hal ini terjadi pada setiap orang, tetapi jangan jadikan hal ini menghentikan langkah Anda.

Ariana Huffington pernah menyatakan bahwa kegagalan bukanlah kebalikan dari kesuksesan, tetapi bantu tanjakan menuju sukses.

5. Anda Perlu Tahu Kapan Harus Berhenti

Ketika membangun bisnis pertama kali, para pengusaha percaya bahwa kunci kesuksesan adalah tidak berhenti menyerah. Sayangnya, hal ini tidak selamanya benar.

Pada beberapa waktu Anda perlu menghentikan bisnis Anda, terutama ketika segala hal di bisnis bila sudah di luar kendali. Kevin O’Leary menyatakan bahwa jika Anda tidak mendapatkan keuntungan setelah 36 bulan berbisnis, Anda tidak sedang berbisnis, hanya menjalankan hobi yang dipunyai. Anda harus berhenti menghabiskan waktu dan uang untuk menjalankan bisnis yang tidak menguntungkan. (Aldo Lim/nrm)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya