3 Kali Guncangan, Gempa Dompu Rusak Ratusan Rumah

Ratusan rumah warga di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, mengalami kerusakan akibat gempa bumi.

oleh Hans Bahanan diperbarui 01 Agu 2016, 15:31 WIB
Tiga guncangan gempa Dompu kejutkan warga

Liputan6.com, Mataram - Ratusan rumah warga di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 skala Richter (SR) yang terjadi pada Senin pagi tadi sekitar pukul 06.04 Wita.

"Dari laporan sementara yang saya terima dari Camat Pekat, ada ratusan rumah rusak berat, sedang dan ringan, namun tidak ada korban jiwa," ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Muhammad Rum, di Mataram, seperti dilansir Antara, Senin (1/8/2016).

Berdasarkan laporan sementara yang diterima BPBD NTB, ratusan rumah yang rusak akibat gempa Dompu tersebar di Desa Calabai, sebanyak tujuh unit rusak berat dan 16 unit rusak ringan, Desa Karombo tujuh rumah rusak berat dan 20 rumah rusak ringan, Desa Kadindi Barat sebanyak enam unit rusak berat dan 40 unit rusak ringan.

Selain itu, di Desa Nangamero sebanyak empat rumah rusak berat dan lima rusak ringan, Desa Kadindi Atas empat rumah rusak berat dan 15 rusak ringan, Desa Pancasila tiga rusak berat dan 11 rusak ringan dan di Desa Sorinongo ada sembilan rumah dilaporkan rusak berat.

Menurut Rum, Kecamatan Pekat dan Kecamatan Tambora merupakan daerah yang paling dekat dengan pusat gempa. Namun belum ada laporan adanya kerusakan bangunan di Kecamatan Tambora.

"Dari laporan sementara Kapolsek Tambora, belum ada informasi rumah warga yang rusak akibat gempa bumi tersebut," ujar dia.

Ia mengatakan, anggota Polsek Pekat dan anggota TNI AD dari Komando Rayon Militer Pekat serta petugas medis dari Puskesmas Pekat, saat ini sedang bergotong royong menolong korban sekaligus membersihkan puing bangunan yang rusak bersama masyarakat setempat.

Sementara BPBD Kabupaten Dompu bersama satuan kerja perangkat daerah terkait sudah bergerak dari kota menuju Kecamatan Pekat yang dekat dengan Gunung Tambora.

BPBD Provinsi NTB, lanjut Rum, juga sudah mengirimkan satu truk yang berisi logistik berupa makanan siap saji dan selimut serta keperluan lain bagi korban yang kemungkinan akan diungsikan karena rumahnya rusak berat.

"Saya juga sudah di perjalanan menuju Kabupaten Dompu untuk mengecek kondisi para korban dan rumah mereka yang rusak berat karena itu menjadi tanggung jawab kami," ujar dia.

Pihak Stasiun Geofisika Mataram menyebutkan lokasi pusat gempa bumi yang tidak berpotensi tsunami tersebut berada di 8,23 Lintang Selatan-117.86 Bujur Timur.

Gempa bumi tersebut berada di 63 kilometer (km) barat laut Dompu, pada kedalaman 18 km. Getaran kuat juga dirasakan oleh warga di empat kabupaten/kota di Pulau Sumbawa, NTB, yakni Kabupaten Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, dan Kota Bima.

Siswa Berhamburan Keluar Sekolah

Gempa tersebut sangat keras dirasakan dan berlangsung selama 10 detik dengan tiga kali guncangan. Di Kabupaten Lombok Timur, misalnya, puluhan anak didik di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Anisun Ihsan, Kelurahan Majidi di Kecamatan Selong, berhamburan keluar kelas dan mencari tempat yang aman karena khawatir adanya gempa susulan.

Orangtua murid yang saat itu menunggu anaknya belajar juga terlihat panik saat gempa terjadi. "Lumayan keras dan lama jadi kami bantu bawa anak ke tempat yang aman," ujar Bisri Syamsuri wali murid saat dihubungi Liputan6.com, Senin ini.

Selain PAUD, siswa sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas yang baru saja masuk belajar usai upacara bendera juga berhamburan keluar dan meninggalkan ruangan kelas.

Kepanikan ini tidak berlangsung lama. Beberapa menit kemudian setelah dipastikan tidak ada gempa susulan, aktivitas belajar-mengajar berjalan normal kembali.

Sementara itu, juru bicara BPBD Kabupaten Dompu, Ardiyansyah saat dihubungi via telepon menjelaskan, saat ini pihak BPBD sedang mendata di wilayah terdampak. Terutama untuk menghitung kerugian dan kemungkinan adanya korban akibat gempa bumi tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya