Liputan6.com, Jakarta - Harry Brant, anak seorang miliarder di Amerika Serikat ditangkap polisi setelah tidak membayar ongkos taksi yang ia tumpangi. Ketika ditanya polisi, ia mengaku tidak memiliki uang untuk membayar tarif taksi yang dinaikinya.
Dilansir dari laman nydailynews.com, Selasa (2/8/2016), Brant langsung melarikan diri sesaat turun dari taksi yang dinaikinya. Tarif taksi yang harus Brant bayar adalah US$ 27,85 atau setara dengan Rp 361 ribu.
Pada awalnya Brant tidak mengaku kalau dirinya habis menaiki taksi. Namun setelah didesak ceritanya berubah, ia mengungkapkan alasannya kabur dan tidak membayar ongkos taksi karena tidak memiliki uang.
Baca Juga
Advertisement
“Brant terlihat pucat dan berkeringat ketika petugas menemukannya,” tutur polisi.
Brant juga sempat berteriak dan mencoba melepaskan diri sesaat sebelum pihak kepolisian berhasil memborgolnya. Dia juga menolak untuk mengungkap identitasnya sampai ada petugas lain yang mengenalinya sebagai anak seorang miliarder.
Selain tertangkap karena tidak membayar taksi, pihak kepolisian juga menemukan bungkusan kecil di dalam dompet Brant yang ternyata narkotika. Brant pun dituntut atas dasar pencurian, menolak penangkapan dan kepemilikan obat terlarang.
Sebelumnya, adik laki-laki Brant, Peter Brant Jr juga ditangkap pada bulan Maret lalu. Adiknya ditangkap atas dasar mabuk dan menyerang petugas polisi di Bandara Kennedy. Dua kakak beradik ini terkenal sebagai sosialita di New York. Brant dijadwalkan untuk masuk pengadilan pada 4 Agustus 2016. (Vna/Ndw)