Sarjana Fashion Jadi Bintang Porno karena Trauma Masa Kecil

Wanita berusia 23 tahun ini sebenarnya sangat terkenal di industri porno. Dia dikenal dengan nama Carly Rae Summers.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 01 Agu 2016, 21:00 WIB
bintang porno

Liputan6.com, London - Bagi masyarakat umum, Jade mungkin dikenal sebagai gadis biasa. Namun wanita berusia 23 tahun ini sebenarnya sangat terkenal di industri porno. Dia dikenal dengan nama Carly Rae Summers.

Namun siapa sangka, di balik penampilannya yang vulgar di layar ternyata Jade merupakan sarjana fashion di Manchester Metropolitan University yang kurang mendapat perhatian dari lingkungan sekitar. Dia bahkan mengakui, sering putus asa karena tidak disukai teman-temannya.

Jade: Why I Chose Porn

Sejak masuk industri porno itulah, Jade merasa lebih percaya diri. "Jika saya ingin mendapatkan pekerjaan di dunia fashion, saya harus magang tanpa dibayar selama satu tahun dan bekerja lima hari seminggu dengan setengah gaji. Tapi masuk ke industri porno mengubah hidup saya dan membuat hidup saya di kampus lebih baik."

"Saya berusaha keras untuk membuat teman-teman suka, tapi saya tidak bisa. Saya pun menangis setiap hari dan depresi. Kemudian saya masuk ke sini dan orang-orang mengatakan saya cantik dan orang-orang ingin tahu tentang saya. Itu memberi saya kepercayaan diri," ungkapnya, seperti dimuat Mirror, Senin (1/8/2016).

Meski dia tidak menyesali perbuatannya, namun dia merasa seks dengan beberapa pria sangat menyakitkan. Dia juga pernah mengalami klamidia sekali.

"Saya hanya ingin menjadi diri sendiri, tidak seperti bintang porno lain di luar sana," katanya.

Jade mengatakan, dia memulai karir sebagai bintang porno awalnya dengan menjual gambar video bugil dirinya secara online. Tak lama, dia dihubungi dan diminta untuk membuat film porno.

"Tiba-tiba ada 100 poundsterling (Rp1 juta) di rekening saya setiap minggu. Dengan uang itu, saya bisa belanja dan sekolah," ujarnya.

Mengetahui anaknya menjadi bintang porno, orangtua Jade awalnya sempat mengecamnya. Namun bagaimana pun, mereka menghargai keputusan anaknya.

"Jika Anda membiarkan anak Anda melakukan apa yang mereka inginkan, mereka mungkin tidak akan membuat keputusan seperti yang saya lakukan. Kini, saya merasa jauh lebih bebas dan percaya diri," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya