Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Joko Widodo menyampaikan euforia program tax amnesty atau pengampunan pajak menimbulkan dampak positif ke sektor keuangan di Indonesia. Salah satunya ke Cadangan Devisa (cadev) yang naik karena adanya program ini.
Dalam sosialisasi program tax amnesty di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jokowi mengungkapkan meski belum banyak para pemilik dana yang mengikuti program tax amnesty, cadev sudah bertambah cukup signifikan.
Advertisement
"Baru satu-dua minggu terakhir saja cadangan devisa sudah naik US$ 6 miliar (setara dengan Rp 78 triliun, kurs Rp 13.000 per dolar AS). Ini belum masuk semua, kalau dana sudah masuk, apalagi," kata Jokowi, Senin (1/8/2016).
Ditambahkan Jokowi, cadangan devisa yang menguat menimbulkan peningkatan kepercayaan dan keamanan untuk investor agar berinvestasi di Indonesia.
Tak hanya cadangan devisa, likuiditas perbankan jika dana-dana repatriasi dari program tax amnesty ini mulai masuk akan meningkat drastis. Ini menjadi peluang bagi perbankan untuk meningkatkan kinerja dan daya saing masing-masing.
Jokowi juga menyebutkan, penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini, tidak terlepas dari sentimen tax amnesty yang dicanangkan pemerintah.
"Kalau soal penguatan rupiah, ini tetap kita kendalikan, ini akan dilakukan oleh Bank Indonesia. Masalahnya kalau rupiah terlalu kuat nanti produk ekspor kita kurang kompetitif," papar Jokowi.