Reaksi Ahok soal Risma, Ini Klarifikasi Pemkot Surabaya

Ahok mengaku senang jika Risma ikut bertarung di Pilkada DKI Jakarta.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Agu 2016, 19:06 WIB
Relawan Tri Rismaharini yang menamakan diri Jakarta Love Risma (Jaklovers) (Liputan6.com/Putu Merta)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya mengklarifikasi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seiring memanasnya isu Pilkada DKI Jakarta. Klarifikasi itu hasil kajian Bagian Humas Pemkot Surabaya atas pernyataan Basuki yang populer dengan panggilan Ahok itu.

Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser langsung menyampaikan hasil penelusuran untuk klarifikasi komentar Ahok tersebut. "Di situ kan diminta cek. Ya kita cek. Dan hasilnya tidak pernah ada statement Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang seperti itu," kata Fikser di Surabaya, Senin (1/8/2016).

Sebelumnya, Ahok menyatakan turut senang jika Tri Rismaharini atau biasa disebut Risma ikut  Pilkada DKI Jakarta. Sebab, masyarakat Jakarta akan diuntungkan apabila memiliki banyak cagub berkualitas.

"Seingat saya Bu Risma pernah ngomong, 'coba nanti dicek ya, kan Surabaya lebih besar dari pada Solo. Wali Kota Solo (Jokowi) bisa jadi presiden, masak Wali Kota Surabaya enggak bisa?" ujar Ahok di Jakarta, Senin (1/8/2016).

Fikser mengatakan, pengecekan yang dilakukannya itu merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab dalam koridor kehumasan. Seluruh dokumen baik berupa foto, video, maupun rekaman suara Wali Kota Surabaya dalam berbagai kegiatan, semuanya terarsip di Bagian Humas.

"Selama kami mendampingi beliau (Tri Rismaharini) mulai dari menerima tamu, menjadi narasumber, hingga wawancara resmi dengan media, tidak pernah ada statement sebagaimana disampaikan oleh Pak Ahok yang diucapkan oleh Bu Wali Kota (Tri Rismaharini). Ini setelah kami mencermati seluruh hasil dokumentasi selama ini," kata Fikser.

Fikser juga mempersilakan para awak media bilamana menemukan arsip dokumentasi yang memuat Wali Kota Surabaya mengucapkan pernyataan tersebut. "Silakan rekan-rekan media kalau punya arsipnya bisa tunjukkan ke kami," ucap Fikser.

Dia menegaskan, selain melaksanakan tugas klarifikasi atas nama lembaga kehumasan Pemkot Surabaya, langkah ini juga dimaksudkan agar tidak terjadi kegaduhan. Sebab, yang memberikan pernyataan di media online tersebut adalah pejabat publik.

"Jika hal ini tidak diluruskan, nanti mengarah ke fitnah. Intinya, kami hanya mengklarifikasi sesuai tugas pokok dan fungsi kami berbekal dokumen-dokumen kehumasan," kata Fikser.

"Dan saat ini Wali Kota Tri Rismaharini sedang fokus pada program-program pembangunan kota dan pelayanan masyarakat," ujar Fikser. (Dian Kurniawan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya