Liputan6.com, Washington, DC - Senator Partai Republik dari Arizona, John McCain mengecam Donald Trump atas komentar pedas dan mempermalukan Khizr Khan dan Ghazala Khan, orangtua dari tentara muslim AS yang gugur di Perang Irak 2004. Veteran angkatan darat itu juga menuding kelakuan capres dari kubunya tidak mewakili Grand Old Party (GOP).
"Partai kami telah memberikan ia sebuah kesempatan berupa nominasi capres, tapi bukan berarti ia bebas melakukan apa saja dengan mencemarkan nama baik kami," kata McCain dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari CNN, Selasa (2/8/2016).
Advertisement
Pengusaha nyentrik itu habis-habisan mencela Khan setelah ia berbicara di atas panggung Konvensi Nasional Demokrat pada pekan lalu. Trump juga pernah menyinggung McCain secara pribadi, dengan mengatakan ia bukan pahlawan nasional karena tertangkap di Vietnam.
"Saya tidak memiliki cukup kata betapa saya sangat tidak setuju dengan pernyataan Tuan Trump. Saya berharap warga Amerika mengerti kalau apa yang ia ucapkan sama sekali bukan pandangan Partai Republik, para pengurusnya dan kandidat yang lain," tutur McCain. Mantan lawan Obama di pemilu 2008 itu awalnya adalah pendukung Donald Trump.
Dalam pernyataan pribadi itu, McCain memberikan penghormatan atas pengorbanan putra Khan, Humayun.
"Saya ingin mengucapkan kepada Tuan dan Nyonya Khan: terima kasih telah bermigrasi ke Amerika Serikat. Kami menjadi negara yang lebih baik berkat Anda berdua. Anda juga benar, anak kalian, adalah yang terbaik di AS. Ingatan akan pengorbanannya akan membuat negara kita lebih baik-- dan ia tak akan kami lupakan," tegas McCain.
McCain membeberkan kalau anak laki-lakinya bertugas di perang Irak. Keluarga besar klan McCain telah mengabdi di militer AS selama ratusan tahun.
"Anak-anak laki saya mengabdi sebagai tentara AS, dan saya bangga dengan mereka. Yang bungsu bahkan bertugas di Afghanistan. Saya ingin mereka bangga kepada saya. Saya ingin mereka melakukan sesuatu yang benar," kata dia.
"Kapten Khan gugur di Irak pada 8 Juni 2004. Ia adalah contoh sukses dari kegagahan dan keberanian yang ditanamkan ke dalam militer kita," ujar McCain.
Humayun tewas ketika seorang pengebom bunuh diri mempercepat kendaraannya menuju fasilitas dengan ratusan tentara AS.
"Kapten Khan memerintahkan bawahannya menjauh dari mobil penuh peledak. Kemudian dia justru berlari ke bomber itu," tutup McCain.