Liputan6.com, Jakarta Komitmen pemerintah untuk mendatangkan investor asing dalam memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi perhatian dunia internasional.
Dalam World Islamic Economic Forum (WIEF), skema pembangunan pemerintah yang dalam waktu lima tahun ke depan difokuskan ke sektor infrastruktur menjadi salah satu pembahasan.
Advertisement
"Indonesia mulai menjalankan strategi pembangunan yang ambisius dan diakui mampu menarik perhatian investor dalam dan luar negeri," kata Chairman WEIF Foundation Tun Musa Hitam di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (2/8/2016).
Demi menuju kesuksesan pembangunan itu, WIEF mengingatkan kepada Indonesia dan juga negara-negara islam lainnya tidak fokus pada satu wilayah. Pemerataan pembangunan harus menjadi kunci utama.
Tun Musa menjelaskan, pola pembangunan terpusat dalam satu wilayah akan memicu perpindahan penduduk dari desa ke kota. Ini menjadi bom waktu bagi kota yang menjadi tujuan migrasi.
"Selain itu, resikonya ekonomi di pedesaan akan mengalami penurunan, lapangan pekerjaan berkurang, tentu ini tidak diinginkan," tegas dia.
Selain itu, menurut Tun Musa, negara-negara islam harus terus memberdayakan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam meningkatkan ketahanan ekonomi masing-masing negara. Menurutnya, UKM menjadi sektor usaha yang tahan terhadap krisis ekonomi.
Untuk memfasilitasi peningkatan kualitas UKM di masing-masing negara tersebut, Tun Musa memberikan ruang pada hari ketiga dalam acara WIEF di Jakarta khusus membahas mengenai UKM.
"Ini untuk menjamin semua peserta bisa mendapatkan manfaat dari peluang yang ada dan menuai keuntungan yang ditawarkan masing-masing negara, termasuk Indonesia," tutup dia. (Yas/Zul)