Liputan6.com, Jakarta Serangan jantung dapat terjadi kapan, dimana dan siapa saja tak memandang usia. Orang tua, orang muda, anak-anak, orang gemuk atau orang kurus sekalipun. ‘Silent Killer’ demikian orang banyak menyebut, karena tak ada yang tahu kapan serangan itu datang. Seperti yang dialami penyanyi ternama Mike Mohede, Minggu (31/7/2016) yang meninggal akibat serangan jantung saat tidur siang.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit mematikan ini, salah satunya adalah dengan menambahkan asam lemak omega-3 pada asupan makanan kita sehari-hari. Asam lemak Omega-3 banyak terdapat pada ikan.
Advertisement
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang di belahan dunia yang makan lebih banyak ikan memiliki tingkat yang lebih rendah terkena penyakit jantung dan serangan jantung.
Para peneliti yang dipimpin oleh Dr Raymond Kwong di Brigham dan Women’s Hospital mempelajari hampir 360 orang yang baru mengalami serangan jantung, yang secara acak ditugaskan untuk mengonsumsi 4 gram asam lemak omega-3 (dosis tinggi) atau pil plasebo selama enam bulan. Setiap dua bulan, para relawan datang untuk MRI jantung mereka guna dilacak seberapa banyak otot jantung berubah.
Biasanya setelah serangan jantung, bagian dari jantung akan kekurangan oksigen, dan bagian itu tidak pernah pulih. Jaringan sehat yang tersisa mulai mengimbangi jaringan yang terganggu, tetapi harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan fungsi pompa jantung secara normal. Seiring waktu, kemampuan jaringan sehat untuk melakukan tugasnya akan semakin terbatas hingga membentuk jaringan parut.
Kwong dan timnya menemukan bahwa orang yang minum lemak omega-3 dosis tinggi menunjukkan 6% lebih sedikit penurunan dalam fungsi jantung daripada mereka yang memakai plasebo. Terlebih lagi, orang-orang yang memiliki tingkat penyerapan tertinggi dari lemak omega-3 (tingkat penyerapan masing-masing orang berbeda) menunjukkan penurunan terbesar dalam jaringan parut yakni 13% dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat terendah.
Efek Omega-3 tetap kuat.Sekalipun para peserta juga diketahui menggunakan pengobatan jantung lain, termasuk statin penurun kolesterol dan obat tekanan darah.
"Asam lemak omega-3 tampaknya akan mencegah jaringan parut dari otot sehat yang bekerja lebih keras karena serangan jantung," kata Kwong, dilansir Time, Selasa (2/8/2016).
Berdasarkan analisis sampel darah mereka, orang-orang yang mengambil suplemen omega-3 juga menunjukkan tingkat yang lebih rendah dari penanda inflamasi (peradangan), yang menunjukkan bahwa minyak ikan dapat bekerja untuk mengurangi peradangan setelah serangan jantung.
Ini merupakan strategi menggembirakan pertama untuk melindungi jantung setelah serangan jantung. Jaringan sehat yang tersisa dapat disimpan untuk semakin menguatkan jantung .