Golkar Tak Gubris Penggalangan 3 Juta KTP Tolak Ahok

Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, menilai aksi tersebut hanya sebuah isu untuk menjatuhkan pamor Ahok.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 02 Agu 2016, 14:54 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat Musda DPD Partai Golkar DKI Jakarta di Jakarta, (19/6). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bogor - Pengurus RT/RW di Jakarta menggalang 3 juta KTP menolak kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menilai aksi tersebut hanya sebuah isu untuk menjatuhkan pamor Ahok.

"Masalah itu cuma permainan isu saja. Tidak perlu dikhawatirkanlah itu," kata Setya usai menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) DPD Golkar Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/8/2016).

Menurut dia, Partai Golkar akan tetap mendukung mantan Bupati Bangka Belitung itu maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 meski isu penolakan terhadap Ahok terus bergulir.

"Yang jelas jalan lancar. Enggak akan mengganggu dukungan," kata mantan Ketua DPR RI itu.

Sementara terkait calon pendamping Ahok pada Pilkada DKI Jakarta nanti, Partai Golkar menyerahkan sepenuhnya kepada pria kelahiran 29 Juni 1966 itu. Golkar tidak akan mengintervensi setiap keputusan yang akan dilakukan Ahok.

"Semuanya kami serahkan kepada Pak Ahok. Dukungan kami full untuk memenangkan Ahok nanti," ujar pria yang akrab disapa Setnov ini.

Juru bicara Partai Golkar Nurul Arifin menyatakan hal yang sama. Hal itu sekaligus menepis jika Golkar menyodorkan Nurul Arifin untuk mendampingi Ahok.

"Pak Ahok diberikan mandat penuh untuk menentukan pilihannya. Kalau soal nama saya yang diusung untuk mendampinginya, itu hanya sebatas usulan saja, bukan dari DPP," kata Nurul.

Ia juga menyebutkan dalam waktu dekat Golkar dan partai pendukung Ahok akan bertemu untuk membentuk tim untuk mengatur strategi pemenangannya.

Nurul pun memastikan kader Golkar sejalan dan akan mengerahkan kadernya untuk melapangkan Ahok sebagai Gubernur Jakarta selanjutnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya