Liputan6.com, Jakarta Kepergian Mike Mohede akibat serangan jantung mengejutkan dua peserta Diklat Paskibraka 2016 dari Papua. Manasena Susana Gibannebit Giban dan Arnaldi Doncory Waroy masih belum bisa percaya kalau sang idola sudah tiada. Kabar meninggalnya jebolan ajang pencarian bakat 2005 itu baru diketahui mereka pagi tadi.
"Begitu dengar Mike Mohede meninggal, kaget. Apalagi tahunya masih pagi, subuh-subuh, pas lagi baris tahu-tahu ada yang bilang kalau Mike meninggal dunia. Nggak bisa ngomong apa-apa," kata Manasena di Lapangan PP-PON Menpora, Cibubur, Jakarta Timur, saat sedang waktu Ishoma (istirahat, salat, dan makan).
Advertisement
"Kaget sekali saya," kata Arnaldi.
Manasena amat mengagumi Mike Mohede karena sang idola dinilai mampu menyanyikan semua jenis lagu dengan sangat baik. Terlebih lagu-lagu rohani.
"Dia menyanyikannya dengan penuh penghayatan, perasaan, jadi maknanya masuk ke hati. Apalagi lagu rohani, yang membuat saya lebih percaya diri untuk dekat sama Tuhan," ujar Manasena. Tanpa ia sadari kedua matanya dibanjiri air mata.
Arnaldi punya pendapat yang sama. Mike Mohede adalah penyanyi yang memiliki penghayatan luar biasa. "Suaranya tulus dari hati. Kalau aku jadi penyanyi, aku mau seperti dia," kata Arnaldi sambil menundukkan kepala.
Bagi Manasena dan Arnaldi, belum adapenyanyi laki-laki yang bisa menyamai Mike Mohede. Menurut mereka, penyanyi yang punya suara bagus memang banyak, tapi belum ada yang yang seperti Mike.
"Buat saya, yang menggantikan Kak Mike belum ada. Penyanyi yang menghayati setiap lagunya dengan baik hanya ada di Kak Mike," kata Manasena.