Cerita di Balik Lahirnya Toyota Calya dan Daihatsu Sigra

Mobil ini punya cita rasa lokal yang kuat. Misalnya, asal nama Calya dam Sigra diambil dari bahasa Sansakerta.

oleh Rio Apinino diperbarui 02 Agu 2016, 18:18 WIB
Model berfoto saat peluncuran mobil Toyota Calya dan Daihatsu Sigra di pabrik PT Astra Daihatsu Motor, Karawang, Jawa Barat, (2/8). Kolaborasi Toyota dan Daihatsu yang telah menghasilkan produk Avanza-Xenia dan Rush-Terios. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Karawang - Produk kolaborasi antara Toyota dan Daihatsu yang keempat akhirnya diperkenalkan hari ini (2/8/2016). Keduanya resmi mengusung nama Toyota Calya dan Daihatsu Sigra.

Mobil ini punya citarasa lokal yang kuat. Misalnya, asal nama Calya dan Sigra diambil dari bahasa Sansakerta, yang merupakan bahasa dominan di Nusantara di era kerajaan Hindu seperti Kutai dan Tarumanegara. Dijelaskan, Calya berarti 'sempurna', sementara Sigra artinya 'respons yang cepat'.

Dari segi bahan pembuatan, dua mobil ini bisa dibilang sebagai mobil dengan kandungan lokal terbanyak. Jumlahnya hampir mencapai angka 100 persen.

"Produk baru ini punya tingkat kandungan dalam negeri 94 persen, 178 pemasok komponen tingkat pertama, 880 pemasok komponen tingkat kedua," ujar Sudirman MR, Presiden Direktur Astra Daihatsu Motor (ADM), dalam pidatonya.

Foto dok. Liputan6.com

Dalam hal ini, Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartanto berharap tingginya kandungan lokal dapat merangsang pertumbuhan dalam negeri. Ia berharap jumlah kandungan lokalnya terus ditingkatkan.

"Kami harap bisa dilokalkan jadi 100 persen. Ini bisa jadi bukti komitmen Daihatsu-Toyota terhadap industri dalam negeri," ujar Airlangga, di kesempatan yang sama.

Toyota Calya dibanderol mulai Rp 129,65 juta, sementara harga terendah Daihatsu Sigra Rp 106 juta. Harga ini masih tentatif, dan baru akan dipastikan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016, Agustus nanti.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya