Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur menegaskan, sudah saatnya Indonesia meninggalkan gaya pemerintahan konservatif. Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus memberikan pelayanan yang total kepada masyarakat.
"Pegawai negeri jangan kalah dengan pegawai swasta dalam melayani masyarakat," ujarnya ketika memberikan pengarahan pada pembukaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah se Jawa Timur di Surabaya, Selasa, (2/8/2016).
Menteri mengatakan, secara umum masih terdapat perbedaan yang terjadi dalam pelayanan oleh pegawai swasta dengan pegawai negeri. Ia menjelaskan, ketika pengusaha masuk ke instansi pemerintah sering kecewa, karena tidak mendapatkan pelayanan proporsional.
Sebagai contoh, Asman menunjuk dalam tax amnesty. Ketika masuk ke bank, pelayanan sangat baik, dan apa yang diperlukan semuanya tersedia. Semuanya lancar karena pengusaha yakin uang yang masuk aman. Namun pelayanan berbeda terjadi di kantor pemerintahan.
Baca Juga
Advertisement
"Saat datang di desk pertama, petugasnya tidak masuk. Di desk berikutnya, ada petugasnya, tapi tidak memahami tax amnesty. Ini persoalan kita," tutur Asman.
Mengutip arahan Presiden Joko Widodo saat pelantikan tanggal 27 Juli lalu, Asman mengatakan bahwa Presiden menegaskan bahwa tax amnesty harus sukses. Karena itu, Menteri Asman berkomitmen untuk lebih cepat lagi melakukan pembenahan birokrasi agar mampu memberikan pelayanan publik yang baik.
Menurut Asman, dalam satu cara yang harus dilakukan adalah dengan mengubah paradigma pegawai negeri, agar tidak bermental priyayi, tetapi harus menjadi pelayan masyarakat.
Menteri Asman menegaskan komitmennya, bahwa dirinya selalu siap mendampingi Pemda yang memerlukan pendampingan dalam perbaikan pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, maupun akuntabilitas kinerja.
"Kita hadir tidak hanya saat evaluasi. Tetapi juga harus hadir mendampingi saat menyusun perencanaan. Kapanpun kami siap. Pak Gubernur membutuhkan besok, kasih tahu, besok saya kirim. Kita jangan kalah dengan swasta," tegasnya. (Ndw/Gdn)