Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Gerak IHSG mengikuti Wall Street dan Bursa Asia.
Pada pra pembukaan perdagangan Rabu (3/8/2016), IHSG melemah tipis 5,73 poin atau 0,11 persen ke angka 5.367,58. Pelemahan ini berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG turun 5,11 poin atau 0,10 persen ke level 5.367,87. Indeks LQ45 juga turun 0,19 persen ke angka 924,81.
Ada sebanyak 46 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 104 saham menguat namun tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Di luar itu, 72 saham lainnya diam di tempat.
IHSG sempat berada di level tertinggi 5.373,40 dan terendah 5.363,99.
Baca Juga
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 14.303 kali dengan volume perdagangan 272,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 260,1 miliar.
Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 10 miliar. Sedangkan investor lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 10 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah. Pelemahan terbesar dibukukan oleh sektor aneka industri yang turun 0,49 dan disusul oleh sektor perdagangan yang melemah 0,43 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham PTSN naik 12,50 persen ke level Rp 72 per saham, saham FORU menanjak 9,26 persen ke level Rp 590 per saham, dan saham CTTH melonjak 8,54 persen ke level Rp 89 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham AKPI turun 5,84 persen ke level Rp 725 per saham, saham FMII tergelincir 5,13 persen ke level Rp 740 per saham, dan saham EMDE merosot 4,52 persen ke level Rp 148 per saham.
Gerak IHSG ini seirama dengan Wall Street dan Bursa Asia. Di Amerika Serikat (AS), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 90,74 poin atau 0,49 persen ke angka 18,313.77. S&P 500 juga kehilangan 13,81 poin atau 0,64 persen ke angka 2,157.03.
Sedangkan di Asia, Indeks ASX 299 Australia turun 0,88 persen terdorong oleh pelemahan saham-saham di sektor keuangan. Di Jepang, Indeks Nikkei juga melemah 1,21 persen sedangkan indeks Topix melemah 1,43 persen.
Analis PT BNI Securities Thennesia Debora menjelaskan, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat ke level 5.373 ditopang oleh sektor industri dasar, konsumer dan manufaktur.
"Pergerakan IHSG ini berbanding terbalik dengan indeks regional yang mayoritas melemah seiring dengan pelemahan indeks global," jelas dia.
IHSG kembali menguat seiring dengan besarnya arus dana yang masuk (capital inflow) ke bursa domestik karena efek tax amnesty. Investor asing kembali mencatatkan pembelian bersih senilai Rp 2,92 triliun.
"Untuk hari ini, kami memprediksikan pergerakan IHSG akan mixed merespon pelemahan indeks global dan regional," jelas dia.
Selain itu, peningkatan indeks yang cukup signifikan beberapa waktu terakhir ini rawan profit taking seiring sentimen negatif dari bursa global.
IHSG akan bergerak di rentang 5.357 – 5.387. (Gdn/Nrm)