Liputan6.com, Jakarta Semua perempuan menghadapi ancaman penyakit jantung. Mengonsumsi makanan dengan diet ketat agar jantung sehat, dan berolahraga dapat membantu melindungi diri Anda.
Meskipun penyakit jantung mungkin sering dianggap sebagai masalah bagi pria, penyakit jantung adalah penyebab kematian paling umum untuk semua jenis kelamin di seluruh dunia. Salah satu tantangan adalah beberapa gejala penyakit jantung pada wanita berbeda dari pria.
Advertisement
Untungnya, wanita dapat mengambil langkah untuk memahami gejala, dan mulai mengurangi risiko penyakit jantung, dilansir laman Mayoclinic, Rabu (3/8/2016).
Paling sering wanita merasakan beberapa gejala seperti sakit, tekanan, atau ketidaknyamanan di dada. tapi itu tidak selalu parah. Kadang-kadang, wanita mengalami serangan jantung tanpa nyeri dada, tapi merasakan beberapa hal seperti:
- Leher, rahang, bahu, punggung atas atau ketidaknyamanan di perut.
- Sesak napas, nyeri pada satu atau kedua lengan. Merasakan mual atau muntah, berkeringat, pusing, juga kelelahan yang tidak biasa.
Gejala-gejala ini dapat lebih halus dari nyeri dada yang sering dikaitkan dengan serangan jantung. Wanita menggambarkan nyeri dada sebagai tekanan atau sesak.
Hal ini mungkin wanita cenderung memiliki penyumbatan tidak hanya di arteri utama, tapi juga di dalam arteri yang lebih kecil memasok darah ke jantung-suatu kondisi yang disebut penyakit pembuluh jantung kecil atau penyakit mikrovaskuler koroner.
Gejala pada wanita sering terjadi saat istirahat atau sedang tidur. Stres mental juga memicu gejala serangan jantung.
Faktor Risiko
Meskipun beberapa faktor risiko tradisional untuk penyakit arteri koroner, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan obesitas mempengaruhi perempuan dan laki-laki, tapi faktor lain memainkan peran lebih besar dalam perkembangan penyakit jantung pada wanita, antara lain:
1. Diabetes
Wanita dengan diabetes memiliki risiko lebih besar karena penyakit jantung dibandingkan dengan pria diabetes.
2. Stres dan depresi
Hati perempuan dipengaruhi oleh stres dan depresi lebih dari laki-laki. Depresi membuatnya sulit mempertahankan gaya hidup sehat, dan mengikuti pengobatan yang direkomendasikan.
Oleh karena itu, bicaralah dengan dokter jika Anda mengalami depresi.
3. Merokok
pada wanita, merokok merupakan faktor risiko yang lebih besar untuk penyakit jantung daripada pria.
4. Tidak aktif
Kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko utama untuk penyakit ini. Beberapa penelitian telah menemukan perempuan lebih aktif dari laki-laki.
5. Menopause
Rendahnya tingkat estrogen setelah menopause menimbulkan faktor risiko yang signifikan untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular pada pembuluh darah kecil.
6. Sindrom patah hati
Kondisi ini sering disebabkan oleh situasi stres berat. Tapi biasanya bersifat sementara, gagal otot jantung terjadi lebih sering pada wanita setelah menopause. Kondisi ini juga disebut Takotsubo cardiomyopathy, sindrom balon apikal, atau stres cardiomyopathy.
7. Komplikasi kehamilan
Tekanan darah tinggi atau diabetes selama kehamilan dapat meningkatkan risiko jangka panjang. Perempuan dari tekanan darah tinggi dan diabetes meningkatkan risiko perkembangan penyakit jantung pada ibu.
Advertisement