Liputan6.com, Jakarta Metode tanam benang yang dilakukan para wanita mungkin sedang tren beberapa tahun terakhir. Namun banyak wanita kerap mengesampingkan keamanan prosedur ini.
Pakar kecantikan, dr. Nenden, Spkk dari N-clinique mengatakan, prosedur ini memang sedang banyak diincar sejumlah wanita. Tapi Anda perlu tahu beberapa hal sebelum melakukannya.
Advertisement
"Prosedur ini harus dilakukan oleh dokter ahli yang tahu anatomi, di mana saraf, pembuluh darah, subkutis (lapisan terdalam kulit). Jadi benang jangan sampai nongol biar enggak diinsisi. Seorang dokter juga harus tahu danger zone di wajah untuk mencegah infeksi," katanya saat ditemui Liputan6.com di kawasan Bintaro, Jakarta, Rabu (3/8/2016).
Selain itu, dokter yang menanganinya juga perlu memiliki seni--bagaimana perhitungan memiliki bentuk wajah yang pas. Karena bila salah dan mengenai saraf, fatal hasilnya.
"Bila tanam benang salah dilakukan dan mengenai saraf mata misalnya, bisa turun sebelah (tosis). Atau kena mulut, karena banyak kejadian pasien tidak bisa tertawa penuh karena tanam benang di area garis senyum," ujarnya.
Terakhir, pasien harus menanyakan kelegalan melakukan praktik botox atau filler melalui surat resmi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski). "Iya, pasien bisa tanya sertifikasi dia sebelum tanam benang."