Liputan6.com, Bandung - Sejak adanya bakso Astaghfirullah, Kedai Bakso Laman yang berada di Jalan Sukawarna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, semakin banyak dikunjungi para pecinta bakso.
Selain pecinta bakso asal Kota Kembang, beberapa pelancong lokal hingga warga negara asing sengaja datang untuk menghilangkan rasa penasaran menyantap bakso seberat dua kilogram itu.
Namun, para pelancong yang penasaran itu harus menyerah karena Bakso Astagfirullah itu tidak habis dimakan seorang diri, bahkan hingga empat orang.
"Ada yang beli dari Serang, Banten, Bogor, Jakarta, Surabaya, Cirebon, Palembang bahkan Lombok pernah datang ke sini. Jumat atau Sabtu lalu ada yang datang dari Timur Leste ke sini katanya penasaran pengen makan Bakso Astagfirullah dan terkaget-kaget," kata pemilik kedai Bakso Laman, Sumarmi (72), Rabu (3/8/2016).
Baca Juga
Advertisement
"Ada beberapa yang sengaja ingin nyoba makan bakso ini sendiri biasanya dari luar kota tapi nggak ada yang berhasil, menyerah di tengah-tengah," sambung dia.
Sumarmi enggan berbicara pendapatan yang diraih setelah adanya Bakso Astagfirullah ini, tapi kini kedai bakso miliknya mampu menjual hingga ratusan mangkok setiap harinya.
"Yang besar saja bisa sampai 50 bakso kalau Sabtu-Minggu. Kalau yang ukuran kecil (sebesar kepalan tangan) sehari antara 200 sampai 300 mangkok," jelas dia.
Bakso Astagfirullah dibanderol Sumarmi dengan harga Rp 150 ribu per porsinya, sedangkan bakso seukuran kepalan tangan dibanderol hanya Rp 25 ribu.