Liputan6.com, Jakarta - Akhirnya film Suicide Squad yang menyuguhkan aksi para penjahat super telah tiba di bioskop Indonesia sejak Rabu (3/8/2016). Film garapan sutradara David Ayer ini, berusaha melanjutkan kembali franchise DC Extended Universe (DCEU) yang didahului Man of Steel dan Batman v Superman: Dawn of Justice.
Seperti Batman v Superman: Dawn of Justice yang dibuka dengan salah satu adegan Man of Steel, adegan pembuka Suicide Squad mengacu dari ending Batman v Superman. Alasan pemerintah membentuk tim bernama Task Force X pun berkaitan erat dengan hal tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Kita langsung disuguhkan oleh keterangan Amanda Waller (Viola Davis) yang merekrut para super-villain atau penjahat super agar bisa melindungi negara dari ancaman yang belum terlihat. Maka, diperkenalkanlah Deadshot (Will Smith), Harley Quinn (Margot Robbie), Boomerang (Jai Courtney), El Diablo (Jay Hernandez), Killer Croc (Adewale Akinnuoye-Agbaje), dan Enchantress (Cara Delevingne) yang beberapa di antaranya ditangkap oleh Batman dan The Flash.
Ketika satu sosok mengerikan tiba-tiba muncul hingga memusnahkan sebuah kota dan penduduknya, menjadi tugas Rick Flag (Joel Kinnaman) untuk langsung memimpin tim Task Force X berisi para penjahat super tersebut. Mereka lalu melakukan misi bunuh diri untuk menghadapi sosok yang menjadi sumber kekacauan itu.
Bagi fans komik DC, Suicide Squad tak lepas dari nuansa kelam yang menyertai jalan ceritanya. Bahkan, kisah tim Suicide Squad sudah terlebih dahulu digambarkan melalui film animasi berjudul Batman: Assault on Arkham. Begitu film live-action terbaru ini muncul, fans berharap alur ceritanya akan lebih kelam dari versi animasi tersebut.
Namun pada kenyataannya, Suicide Squad tak bedanya dengan film-film besutan Marvel Studios dan Disney. Di sini kita menikmati berbagai lelucon yang mengundang gelak tawa hingga kerja sama tim yang sangat heroik. Banyak juga unsur menyentuh masing-masing tokohnya yang mengubah paradigma penonton terhadap para penjahat ini.
Tak sampai di situ, kita juga bakal banyak disodori adegan asmara beberapa tokoh yang membuat film ini cocok masuk kategori drama romatis. Rating PG-13 yang ditorehkan Warner Bros sangat sesuai dengan isi film ini. Minimal, anak-anak remaja ABG bisa menikmatinya tanpa harus memutar otak.
Karakter Joker (Jared Leto) yang digembar-gemborkan bakal lebih mengerikan ketimbang versi The Dark Knight, ternyata disulap menjadi penjahat sosialita yang punya banyak teman dan memiliki kemampuan dalam berbisnis dengan sopan.
Seperti halnya Man of Steel dan Batman v Superman, lagi-lagi kita disuguhi oleh kehancuran besar yang melibatkan sebuah kota. Hanya saja, musuh utama yang awalnya terlihat sangat berbahaya dan tak mungkin dikalahkan, langsung melemahkan dirinya begitu para anggota Suicide Squad melancarkan serangan spontan padanya.
Klimaks Suicide Squad sangat dramatis dan menyentuh, lengkap dengan bumbu asmara yang sebenarnya pernah disajikan di beberapa film terdahulu. Para penjahat melupakan ego masing-masing sebagai orang keji, membuat kita terharu dengan perjuangan dan aksi mereka. Setiap karakter juga secara instan langsung menjadi teman akrab yang saling mengerti satu sama lain.
Akhir film ini cukup mengejutkan meskipun bisa ditebak arahnya. Jangan lupa juga untuk menonton ending tambahan yang melibatkan salah satu superhero di franchise DC Extended Universe. Begitu adegan tersebut selesai, tinggalkan saja credit panjang di akhir film. Ini bukan bagian dari franchise Marvel Cinematic Universe.
Akhir kata, Suicide Squad merupakan tontonan yang sangat sesuai dan aman bagi anak-anak remaja. Bagi yang ingin seru-seruan bersama keluarga dan teman-teman, film ini bisa menjadi tontonan yang sangat tepat. Pas untuk para penggemar franchise film superhero Marvel, terutama yang menyukai Guardians of the Galaxy.