Mimpi Tiga Gadis Kembar Cetak Sejarah di Olimpiade 2016

Ketiga gadis kembar asal Estonia ini akan ambil bagian di cabang olahraga marathon Olimpiade 2016.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 04 Agu 2016, 06:30 WIB
Leila, Liina dan Lily Luik, wanita kembar tiga asal Estonia berkiprah di marathon di Olimpiade Rio 2016 (Reuters)

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Leila, Liina, dan Lily Luik dari Estonia akan membuat sejarah Olimpiade ketika mereka mulai berlari dari garis start cabang olahraga marathon putri di Rio de Janeiro, Brasil. Mereka akan menjadi wanita kembar tiga pertama yang bersaing satu sama lain di ajang Olimpiade 2016.  

Saudara kembar tidak jarang bersama-sama ikut ambil bagian di ajang Olimpiade. Namun, Luiks bersaudara menjadi kembar tiga identik pertama yang mewakili Estonia untuk cabang olahraga marathon di Olimpiade Rio 2016.



Kini, ketiganya telah berusia 30 tahun, namun mereka sudah serius menekuni marathon sejak berumur 24 tahun. Setelah beberapa tahun mereka menyadari bahwa mereka sudah cukup baik untuk ambil bagian dalam kompetisi internasional.

"Kami telah aktif sejak kecil, kami suka menari, kami suka untuk menjadi aktif dan ini mendorong kami melangkah ke olahraga profesional," tutur Lily, seperti dilansir The Telegraph.

Tiga sudara kembar ini memutuskan mencoba menjadikan Rio sebagai ajang Olimpiade pertama yang mereka ikuti. Mereka sepakat mengusung slogan "Trio ke Rio" untuk memberi bentuk harapan mereka bertiga tampil di Olimpiade.

Foto dok. Liputan6.com


"Kami melihat setelah satu tahun, kami memiliki hasil baik di Estonia dan kami pikir kami bisa mencapai sesuatu yang baik juga di luar Estonia dan mengikuti kompetisi besar seperti Kejuaraan Eropa dan Olimpiade," jelas Lily.


Saling Dukung

Dalam kompetisi marathon, ketiganya mendukung satu sama lain secara emosional. Bahkan, dalam taktik, mereka juga saling bergantian mendukung. Kendati saudara kembar, mereka hidup secara terpisah di Estonia.

Terkadang, mereka juga harus berlatih terpisah, tapi secara teratur, Leila, Liina, dan Lily menghabiskan musim dingin bersama di sebuah kamp pelatihan di datang tinggi Kenya. Mereka menikmati proses itu.

Secara khusus, ketiganya juga berlatih di kawasan Italia Utara sejak Juni lalu. Tempat itu dipilih karena dianggap paling mendekati kondisi Brasil, demi persiapan ke Rio.

Foto dok. Liputan6.com


Di Italia, mereka bekerja keras, berlatih tak kenal lelah. Wajar, jika kadang ada rasa jemu mereka rasakan. "Tentu ini membosankan hanya berlatih saja," ungkap Leila.


Tantangan Terberat

Namun, tantangan berat harus dihadapi ketiganya untuk bisa naik podium di Olimpiade 2016. Pasalnya, pelari Ethiopia, Tiki Gelana, yang memegang rekor Olimpiade dengan 2 jam, 23 menit, dan 7 detik, di London, akan ikut ambil bagian tahun ini.

Leila, yang merupakan anak tertua dari tiga saudara kembar itu memiliki catatan waktu terbaik pribadinya mencapai 2 jam 37 menit dan 12 detik. Diikuti oleh Liina, yang menorehkan catatan waktu terbaiknya dua menit di belakang Leila. Ada pun catatan waktu Lily, yang termuda di antara ketiganya 45 detik lebih lambat 45 detik dari Liina.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya