Liputan6.com, Jakarta - Tren elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) konsisten kokoh di daftar teratas. Hal itu pun semakin membuka peluang Erick Thohir bertarung dalam Pilpres 2024.
Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ahmad Bakir Ihsan mengatakan, capaian elektabilitas Erick Thohir terus menunjukkan hasil yang positif. Hal ini diyakini tidak terlepas dari kinerja cemerlang Erick Thohir baik sebagai profesional maupun pejabat pemerintahan.
Advertisement
"Paling tidak dari beberapa survei nama Erick masuk dalam radar cawapres yang memiliki elektabilitas terus meningkat," kata Bakir Ihsan dalam keterangan tertulis, Senin (20/2/2023).
Seperti tercatat dalam temuan survei lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) periode 3-13 Februari 2023, menunjukkan bahwa Erick Thohir berhasil menempati daftar kandidat cawapres teratas dengan angka 17,1 persen.
Ini tentu menjadi kabar baik bagi Erick Thohir menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa Erick Thohir makin diminati banyak masyarakat untuk memimpin Indonesia.
Bukan tanpa alasan Erick Thohir terus mendapat penilaian positif dari masyarakat. Menurut dia, kondisi ini tak lepas dari keberhasilan mantan Presiden Inter Milan ini dalam memimpin Kementerian BUMN. Tak hanya itu, sejumlah kebijakannya juga dinilai pro terhadap rakyat.
"Erick Thohir merupakan salah satu nama yang juga menjadi daya tarik pemilih," ujar Bakir Ihsan.
Raihan Erick Thohir tersebut, lanjut Bakir, mestinya dapat terus dijaga, sehingga semakin membuka peluang hadirnya pinangan partai politik (parpol) untuk ikut dalam pertarungan elektoral Pilpres 2024 mendatang.
Fokus Urus Persoalan Ekonomi
Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi dirinya digadang-gadang sebagai cawapres 2024 di sejumlah lembaga survei. Namun, bagi Erick berbicara soal pilpres masih terlalu dini.
"Masih bagian riset yang dilakukan, nah itu apresiasi, tetapi kan kita tahu terlalu dini lah," kata Erick di Kantor PBNU, Jakarta, Jumat (27/1/2023).
Menurutnya, ada persoalan ekonomi yang perlu menjadi perhatian, seperti harga BBM, kurs dollar, hingga energi dan pangan.
"Kalau kita lihat situasi ekonomi pun masih belum menentukan. Kemarin harga BBM turun, Alhamdulillah, ketika harga 79 dollar, tetapi prediksi bisa naik ke 90 dollar lagi," tuturnya.
"Terus data-data riset harga pangan, ini yang tertinggi, naik sampai 14 persen. Tentu kami fokus bagaimana ketahanan energi dan pangan saja," sambungnya.
Erick mengatakan, pencalonan pilpres masih lama. Dia pun menyinggung jika ada pihak ingin mencalonkan diri di pilpres, tetapi tidak ada yang ingin mencalonkan orang itu.
"Dan kalau masalah pencalonan itu masih lama. Terus kita nyalon-nyalon ini, nggak ada yang nyalonin buat apa. Jadi, jangan terjebak pada opini tetapi apresiasi, ya kita nggak bisa menghilangkan sesuatu yang benar atau salah, itu kan apresiasi," tuturnya.
Advertisement