BNI Salurkan Subsidi Elpiji 3 Kg

BNI akan menyediakan kartu yang dijadikan media untuk menandai pihak yang berhak terima subsidi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Agu 2016, 11:56 WIB
Nasabah mengajukan persyaratan kredit di BNI Tanah Abang, Jakarta, Rabu (24/2). 2500 debitur tersebut meliputi KUR Mikro, KUR Ritel, dan KUR TKI. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan menyalurkan subsidi elpiji 3 Kilo gram (Kg) ke masyarakat. Penyaluran itu sebagai penerapan program distribusi elpiji bersubsidi tertutup‎ agar tepat sasaran.

‎Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, BNI akan menyediakan kartu yang dijadikan media untuk menandai pihak yang berhak menerima subsidi dan alat untuk mendeteksi kartu tersebut.

"Subsidi bukan dari kami. Kami hanya menyediakan kartu dan alatnya. Kartunya saja. Kalau alatnya itu tinggal gunakan yang sudah ada," kata Baiquni, seperti yang dikutip di Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Baiquni menuturkan, selain bertugas menyediakan kartu dan alat pendeteksi kartu tersebut, BNI akan bertugas menampung dan menyalurkan subsidi elpiji ke masyarakat. Caranya masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi elpiji harus menunjukan kartu tersebut.

"Bukan nalangin, uangnya akan masuk ke kami duluan. Setelah masuk itu langsung dikasih ke penerima. Dari penerima itu bisa langsung mencairkan. Jadi dia bisa langsung ke warung-warung yang ditunjuk kemensos dia tinggal mau beli barang apa menggunakan kartu itu," ujar Achmad.

Baiquni mengungkapkan, untuk mendukung program tersebut BNI hanya berinvestasi pada kartu yang dibagikan ke masyarakat dan kegiatan operasional, sedangkan keuntungan BNI menjadi penyalur subsidi adalah adanya pengendapan dana di BNI.  Tujuan BNI ikut berperan dalam penyaluran subsidi tersebut karena ingin berperan dalam program pemerintah.

‎"Bank di sini bukan berarti rugi. Karena ada pengendapan dana. Dana subsidi yang akan dibagikan. Disitu kita bisa mengoperasikan dana itu. Nah dengan mengoperasikan dana itu kita dapat pendapatan. Pendapatan itu nanti untuk mengkover biaya-biaya yang kita keluarkan," tutur Baiquni. (Pew/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya